Menurut dia, dalam bisnis digital yang pergerakannya cepat, berbagai inovasi harus dilakukan. "Bisnis itu terus berevolusi. Tapi untuk sekarang saya belum bisa pastikan," ia menjelaskan usai mengisi materi seminar dalam rangkaian Indosat IDByte 2015, Kamis (1/10/2015) di @america, Pacific Place, Jakarta.
Pun begitu, secara pribadi Roy mengatakan sangat menyukai pembatasan 140 karakter yang selama ini menjadi ciri khas Twitter. Sebab, pembatasan itulah yang menjadikan Twitter sebagai sebuah platform mikroblog.
"Yang paling saya sukai dari Twitter justru kemampuan 140 karakternya. Memangnya kamu butuh berapa?" ia bertanya balik.
Penulisan 140 karakter ia anggap pas bagi pengguna Twitter untuk menuliskan wacana secara fokus, singkat, dan jelas. Hal tersebut sesuai dengan kebutuhan pembaca di era serba instan ini.
"Kalau dibuat 500 hingga 700 karakter, tulisan akan lari ke mana-mana," kata dia. "Saat ini generasi muda mengakses informasi terbaru dari Twitter. Mereka cenderung ingin informasi cepat dan tidak bertele-tele," ia menambahkan.
Pun secara pribadi Roy menganggap kemampuan 140 karakter sebagai keunggulan Twitter, ia menggarisbawahi bahwa Twitter selalu berupaya memenuhi kebutuhan pengguna. "Semua tergantung pengguna," ia berujar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.