Dua "Board Game" Buatan Indonesia Sudah Bisa Dipesan

Sampai dengan hari ini, Sabtu (17/10/2015), Pagelaran Yogyakarta akan dijual dengan harga Rp 262.800 dan Waroong Wars bisa dibeli dengan harga Rp 157.500. Pemesan yang membeli selagi masa pre-order berlangsung bakal mendapatkan potongan harga sebesar 10 persen.

Selanjutnya, harga normal dari Pagelaran Yogyakarta adalah Rp 292.000 dan Waroong Wars dilabeli harga Rp 175.000.

Dalam masa penjualan pertamanya ini, hanya ada 1.000 kopi dari masing-masing permainan yang dilepas. Setelah masa pre-order ini, Harian Kompas, penyelenggara sekaligus produsen game, akan memasarkan dua board game tersebut melalui toko buku Gramedia terpilih.

Sebagaimana KompasTekno rangkum dari BoardGameChallange.id, Minggu (18/10/2015), Waroong Wars dan Pagelaran Yogyakarta merupakan peraih juara pertama dan kedua ajang BGC2015.

BGC2015 Waroong Wars

Waroong Wars merupakan permainan berbasis kartu yang akan mengajak para pemainnya berperan sebagai pemilik warung. Tujuan dari permainan sederhana, merebut sebanyak mungkin poin dari menu masakan yang tersedia.

Game tersebut didesain oleh Adhicipta Raharja Wirawan, Aditya Pradana, David Santoso, dan Wikan Prabowo. Mereka adalah peserta “BGC2015” kota Surabaya.

Sementara itu, Pagelaran Yogyakarta adalah permainan berbasiskan papan dan kartu, membuat pemain berperan sebagai manajer gedung pertunjukan. Gedung tersebut memanggungkan pertunjukan seni khas Yogyakarta.

Poin akan didapatkan oleh pemain dengan cara menampilkan pertunjukan yang digemari penonton. Game ini didesain oleh Adhitya Wahyu Purnama, Diah Rahmawati, Eko Heri Siswanto, dan Erwin Jarot Skripsiadi. Mereka adalah peserta “BGC2015” kota Yogyakarta.

Waroong Wars dan Pagelaran Yogyakarta adalah 2 dari 24 desain yang terpilih menjadi finalis dalam pagelaran “Board Game Challenge 2015: Grand Final and Exhibition” yang diselenggarakan di Bintaro Exchange pada 6-7 Juni 2015. Ke-24 finalis tersebut berasal dari kota Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.

BGC2015 sendiri diadakan oleh Harian Kompas, bekerjasama dengan Kummara.