Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo, Sekarang Bukan Lagi Era 1960-an, Saatnya "Wireless"...

Kompas.com - 10/11/2015, 19:47 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
– Pukul sebelas pagi. Bayangkan, Anda sedang duduk di kafe berteman secangkir kopi sembari membaca buku. Anda sengaja datang ke kafe itu karena sudah ada janji dengan sahabat karib yang lama tak bersua.

Satu jam menunggu, rasa gelisah dan tak sabar mulai menyergap. Rasanya sudah gatal ingin menelepon sang teman dan bertanya kenapa terlambat. Sayangnya, saat itu adalah era 1960-an. Belum ada telepon genggam.

Tentu, kehidupan manusia sebelum Martin Cooper menemukan sistem telepon berteknologi non-kabel tak sepraktis hari ini. Bahkan, tak hanya telepon genggam, kini teknologi berbasis wireless atau nirkabel pun semakin marak disematkan pada perangkat lain dengan tujuan efisiensi.

Apa saja teknologi-teknologi itu?

Wireless charging

Pengisian daya nirkabel mulai merambah dunia telekomunikasi. Banyak produsen telepon pintar mulai menyematkan teknologi ini pada produk mereka.

Tak hanya itu. Wireless charging station atau alat pengisi daya nirkabel sekarang juga ada di beberapa jenis furnitur, seperti meja, lampu tidur, atau bahkan lemari hias.

Hal itu tak aneh mengingat sistem pengisian daya tanpa kabel terbukti lebih aman karena tidak berisiko memicu hubungan arus pendek atau korsleting. Alat pengisi daya nirkabel juga lebih tahan lama dibanding jika menggunakan kabel.

Tak hanya itu. Teknologi ini pun dinilai ramah lingkungan karena bersifat non-radiatif.

Teknologi wireless charging atau disebut juga pengisian induksi memanfaatkan medan elektromagnetik untuk memindahkan energi di antara dua perangkat. Peranti elektronik yang ingin di-charge cukup diletakkan di atas alat pengisi daya nirkabel.

Saat alat dinyalakan, arus listrik menciptakan medan magnet dan menyalurkannya ke kumparan perangkat di atasnya. Kumparan yang terhubung dengan baterai itu kemudian menciptakan arus listrik. Pengisian daya pun dimulai dan akan terhenti ketika perangkat diangkat.

Saat ini, ada tiga patokan standar wireless charging, yaitu Qi standar, Power Matters Alliance (PMA), dan Aliance for Wireless Power (A4WP). Standar tersebut diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang dapat menyokong pertumbuhan produk-produk lain berbasis wireless charging.

Wifi

Istilah Wifi pertama kali dipakai secara komersial pada Agustus 1999. Semua perangkat yang bisa terhubung Wifi dapat memanfaatkan jaringan internet melalui sebuah titik akses atau hotspot. Jangkauannya mencapai radius hingga 20 meter.

Barang ini tentu bukan hal baru bagi orang-orang yang melek teknologi. Anda mungkin memiliki salah satunya di rumah dan kantor. Bahkan, seperti dikutip dari Huffingtonpost.com, sekitar 64 persen hotel di dunia kini menawarkan koneksi Wifi gratis.

Tak hanya dimanfaatkan untuk berselancar internet, jaringan Wifi bisa pula menghubungkan beragam perangkat lain, termasuk printer. Tentu sangat tidak praktis jika printer cuma terhubung lewat kabel untuk satu komputer.

Karena alasan itu, banyak perusahaan membeli printer yang bisa terhubung secara nirkabel. Tentu saja, tujuannya adalah agar satu printer dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa komputer sekaligus.

Contoh printer yang sudah menempelkan teknologi ini adalah seri T keluaran Brother Printer, yaitu DCP-T500W dan DCP-T700W. Bersama teknologi nirkabel, seri printer tersebut menawarkan pula sistem tinta isi ulang dengan kapasitas mencetak 6.000 halaman per botol tinta.

Sekali lagi, saat ini bukan era 1960-an. Sekarang eranya peranti wireless!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com