Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Berubah, Bagaimana Nasib Mentari, Matrix, dan IM3?

Kompas.com - 19/11/2015, 16:36 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indosat resmi berganti nama menjadi Indosat Ooredoo. Peluncuran identitas baru tersebut dilaksanakan pada Kamis (19/11/2015) di kantor pusat Indosat di Jakarta.

Dengan mengubah brand menjadi Indosat Ooredoo, lalu bagaimana dengan nasib produk-produk Indosat yang sudah ada saat ini, seperti Mentari, IM3, dan Matrix?

"Studinya menunjukkan brand-nya (Mentari, IM3, dan Matrix) masih terlalu kuat untuk dihapus saat ini," kata CEO Indosat Alexander Rusli di acara peluncuran identitas baru Indosat.

Karena itulah, brand yang masih melekat kuat tersebut ingin dijadikan sebagai sarana Indosat untuk mendorong penjualan dan menjaga hubungannya dengan konsumennya selama ini.

Produk-produk Indosat yang telah dikenal di tengah masyarakat itu dipertahankan, tetapi kini nama Ooredoo mengikuti di belakangnya, seperti IM3 Ooredoo yang dijumpai KompasTekno di gerai Indosat.

Kini, sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Indosat Ooredoo selain memberikan layanan voice dan SMS, juga akan menjadi penyedia konten dan aplikasi, sekaligus mendongkrak jumlah pengguna data mereka.

"Dalam 12 bulan ke depan, setiap dua minggunya, kami akan memperkenalkan layanan-layanan baru, tunggu saja," kata Alex.

Ooredoo merupakan perusahaan telekomunikasi berbasis di Qatar yang saat ini memegang mayoritas saham Indosat. Ooredoo mengakuisisi Indosat pada 2002 lalu saat pemerintah melepas 41,9 persen saham ke Ooredoo.

Saat ini, Pemerintah Indonesia hanya mempunyai 14,29 persen saham Indosat, sedangkan Ooredoo mengantongi 65 persen. Sisanya dimiliki publik.

Selain Indosat di Indonesia, perusahaan telekomunikasi lain yang mayoritas sahamnya dimiliki Ooredoo antara lain adalah Wataniya di Kuwait, Nawras di Oman, Tunisiana di Tunisia, Nedjma di Aljazair, dan Asiacell di Irak.

Perusahaan-perusahaan tersebut kini telah bertransformasi menjadi Ooredoo, menanggalkan nama lamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com