Sebelumnya, ISIS berusaha menemukan jalan untuk menyerang berbagai infrastruktur Inggris, seperti rumah sakit, jaringan listrik, hingga sistem kendali udara.
Bila hal tersebut terjadi, seperti dikatakan Kanselir George Orborne, akibatnya bisa fatal dan mematikan.
Karena itu demi menangkal serangan, Inggris langsung mengucurkan dananya untuk membangun pertahanan cyber, menyederhanakan struktur cyber mereka, serta membuat tim penyerang khusus.
"Kami akan mempertahankan diri. Tapi kami juga akan melawan Anda," tegas Osborne yang saat ini merupakan orang kedua paling berpengaruh di Inggris.
"Saat ini kami sedang mengembangkan kemampuan serangan cyber, khusus untuk melakukan serangan balik di dunia cyber. Ketika mengaitkannya dengan usaha menjegal (ISIS), artinya adalah upaya untuk menjegal ancaman cyber mereka, baik berupa bom, senapan dan pisau," imbuhnya.
Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Reuters, Jumat (20/11/2015), pasukan khusus serangan cyber milik Inggris akan dikelola oleh lembaga intelijen GCHQ bersama Kementerian Pertahanan.
Target operasi pasukan khusus tersebut adalah hacker, geng kriminal, kelompok militan, hingga berbagai kekuatan yang mengancam.
Osborne mengatakan dana yang disiapkan untuk mengembangkan keamanan cyber kali ini total mencapai 1,9 miliar poundsterling atau setara Rp 40 triliun sampai periode 2020 mendatang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.