Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NSA Kini Pilih-pilih dalam Menyadap Ponsel Warga

Kompas.com - 01/12/2015, 12:46 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Lembaga Keamanan Amerika Serikat (NSA) menghentikan aksi "mata-mata" ke seluruh ponsel warga AS. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan resmi di Gedung Putih, pekan lalu.

Sebagai gantinya, aksi mata-mata akan dilancarkan dengan mekanisme tebang pilih. Artinya, hanya oknum tertentu yang dicurigai dan ditargetkan secara khusus yang akan "diganggu privasinya".

"Dengan alasan yang masuk akal, kami tetap bisa melindungi negara dengan mengimplementasikan beberapa perubahan mekanisme," kata juru bicara NSA Ned Price, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dikutip KompasTekno, Selasa (1/12/2015).

Penetapan kebijakan baru ini merupakan kemenangan besar bagi advokat yang menjunjung privasi, perusahaan-perusahaan teknologi, serta masyarakat pada umumnya.

Pasalnya, adu pendapat terkait isu mata-mata telah berlangsung sengit sejak kurang lebih tiga tahun lalu.

Pemerintah dianggap melanggar hak privasi warga sipil. Sementara, pemerintah berdalih bahwa aksi mata-mata merupakan upaya untuk menjaga keamanan dan stabilitas AS.

Negara adikuasa tersebut tak ingin mengulangi kelalaian yang menyebabkan suksesnya serangan 11 September 2001.

Tapi, bagaimanapun, kebijakan telah ditetapkan. Sejak Sabtu malam pekan lalu, NSA tak lagi berhak mengintip jalur komunikasi warga secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com