Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Go-Jek Dilarang, Apa Pemerintah Punya Solusi Lain?

Kompas.com - 18/12/2015, 14:02 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Smart City Suhono Harso Supangkat menyoroti pro-kontra soal layanan transportasi berbasis aplikasi, seperti Go-Jek, Grab Car dan sejenisnya.

Menurutnya pemerintah mestinya jangan terlalu mudah mengeluarkan larangan, tanpa solusi yang lebih baik. Agar mencapai solusi itu pun ada baiknya jika pemerintah dan pemangku kepentingan bisa bersinergi.

"Mestinya tidak segampang itu (melarang Go-Jek dan sejenisnya). Dicari solusi yang jelas dalam waktu tertentu dengan inovasi yang lebih baik. Apakah pemerintah sudah punya solusi transportasi publik sehingga warganya aman, nyaman?" terangnya dalam pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (18/12/2015).

Sebelumnya, sempat dikabarkan bahwa layanan ojek dan taksi berbasis aplikasi dilarang beropeasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Surat Pemberitahuan Nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 yang ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Tapi kemudian Kemenhub mengklafirikasi surat tersebut bukan berisi larangan, melainkan sebatas pengingat kepada pihak kepolisian bahwa Go-Jek dkk. bukan termasuk angkutan umum menurut UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Suhono yang merupakan Guru Besar ITB berpendapat bahwa transportasi berbasis aplikasi merupakan salah satu bagian dari konsep smart city atau kota pintar.

Saat ini perkembangan teknologi informasi atau IT memungkinkan terjadinya efisiensi dan crowdsourcing.

Layanan ride sharing yang mempekerjakan pemilik kendaraan pribadi untuk menyediakan sarana angkutan adalah salah satu efek perkembangan teknologi kepada sektor transportasi.

Dalam menghadapi perkembangan ini, Suhono memilai mesti ada sinergi antara teknologi tersebut dengan aturan dan orang-orang yang memanfaatkannya. Tujuan akhirnya adalah membuat masyarakat kota merasa aman dan nyaman

"Betul teknologi lead (memimpin) atau regulasi follow (mengikutinya). Tapi tentu ujung-ujungnya masyarakat itu aman, nyaman, tumbuh berkelanjutan. Jangan lupa faktor manusianya bisa dipercaya atau tidak?" pesan Suhono.

"Baik rider Go-Jek bisa dipercaya atau sebaliknya penumpang juga bukan penjahat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

Bukan Cuma di AS, TikTok Juga Diributkan di Eropa

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com