Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, Sergey Brin Bantah Google Mau Jadi Operator Telekomunikasi

Kompas.com - 29/12/2015, 09:45 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Google punya sejumlah teknologi yang terkait dengan telekomunikasi, misalnya Project Loon dan Project Fi. Apakah raksasa teknologi itu berniat memanfaatkannya untuk menjadi operator layanan telekomunikasi?
 
Seperti diketahui, saat ini Google tengah bekerja sama dengan tiga operator besar Indonesia, yaitu XL Axiata, Indosat, dan Telkomsel. Mereka melakukan uji coba Project Loon untuk menyebarkan koneksi internet di berbagai penjuru Tanah Air.
 
Proyek yang dijuluki "balon internet" itu, menurut salah satu pendiri Google, Sergey Brin, bisa menyebarkan jaringan telekomunikasi dengan cara yang lebih efisien ketimbang menggunakan menara di darat. Dia pun mengaku menyiapkan jumlah yang cukup banyak untuk uji coba di Indonesia.
 
"Soal jumlah balon internet itu mesti tim Loon yang menjawab. Namun, balon tersebut nanti akan memberikan coverage di darat hingga laut. Karena harus mengatur rotasinya seiring pergerakan udara, jumlahnya akan cukup banyak dan lebih efisien (dibanding menara di darat)," kata Brin saat ditemui di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Senin (28/12/2015). Brin menyempatkan datang ke Jakarta setelah berlibur di Raja Ampat.
 
Kendati demikian, bos Google X ini meyakinkan bahwa mereka tidak berniat memanfaatkan teknologinya untuk menjadi operator telekomunikasi. Mereka membutuhkan izin lisensi spektrum agar bisa memakai balon sebagai alat pemancar sinyal telekomunikasi.
 
Karena operator telekomunikasi yang memiliki izin tersebut, Google mesti bekerja sama dengan mereka agar bisa melakukan uji coba. Brin pun menyatakan bahwa mereka akan fokus pada kerja sama.
 
"Kami sangat fokus pada kerja sama dengan operator telekomunikasi lokal. Baru-baru ini, kami menandatangani perjanjian dengan operator besar, Telkomsel, XL, dan Indosat. Kami sangat fokus pada kerja sama," katanya.
 
Selain Loon, Brin juga mengungkap soal Project Fi yang merupakan paket layanan prabayar ala perusahaan telekomunikasi. Menurut dia, proyek ini khusus mereka jalankan sendiri di Amerika Serikat (AS).
 
Kendati demikian, mereka terbuka bila ada rekanan di luar AS yang ingin bekerja sama seputar teknologi layanan tersebut.
 
"Saya mesti bicara spesifik bahwa Fi hanya kami selenggarakan di AS saja. Kami memang berminat untuk mendalami kemungkinan memiliki rekan yang menggunakan teknologi ini di berbagai penjuru dunia. Namun, untuk menyelenggarakannya langsung, kami hanya melakukannya di AS," kata Brin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com