Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Ternyata Pernah Bikin Situs Porno

Kompas.com - 26/01/2016, 08:54 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis


KOMPAS.com - Tahun lalu, tepatnya 20 Februari 2015, sebuah situs bernama Playpen muncul di jagat maya khusus wilayah Newington, Virginia, AS.

Berisikan lebih dari 9.000 konten visual yang merujuk ke pornografi anak, pengguna bisa mengunduh konten langsung dari situs tersebut.

Bila masih kurang, situs itu turut menyediakan tautan ke lebih dari 23 ribu gambar dan video anak di bawah umur lainnya. Namun, Playpen cuma bertahan 13 hari hingga 4 Maret 2015. Setelah itu situs tak bisa diakses.

Ternyata, Playpen tak lain dan tak bukan adalah "jebakan" FBI untuk memancing para pedofil dan mengidentifikasi kejahatan mereka, sebagaimana dilaporkan USAToday dan dihimpun KompasTekno, Senin (25/1/2016)

Alhasil, ditemukan lebih dari 215 ribu netizen mendaftar sebagai anggota Playpen. Saat dalam kendali FBI, lebih dari 100 ribu pengguna mengunjungi situs pengusutan tersebut.

Dari jumlah itu, ada 1.300 pengguna yang alamat komputernya bisa dilacak. Lebih mengerucut, 137 pengguna terindikasi sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap anak dan kini sedang diproses hukum.

Tak dibeberkan lebih detil proses identifikasi 137 tersangka. Kasus-kasus mereka pun masih menjadi rahasia untuk publik.

Kontroversial

Terlepas dari efektivitas pelacakan via Playpen, mekanisme jebakan berupa situs porno tersebut mengundang pro dan kontra dari masyarakat. Ada yang memuji, ada juga yang mencerca.

Pengacara untuk salah satu tersangka, Colin Fieman, mengatakan jebakan FBI tak akurat menjaring penjahat yang sebenarnya. Ia menuding langkah FBI justru merupakan bentuk sosialisasi kekerasan seksual pada anak-anak.

USAToday FBI lacak pedofil dengan situs bernama Playpen

"Yang pemerintah lakukan di kasus ini sama dengan membanjiri komplek rumah dengan heroin untuk menangkap pengguna narkobal level bawah," ia menjelaskan.

Hal itu dibantah perwakilan pengacara untuk korban seksual anak-anak, James Marsh. Ia mengaku terkejut dengan langkah FBI, namun puas dengan hasilnya.

"Orang-orang yang mengunjungi situs tersebut tahu di mana mereka sampai," kata dia.

Mash menilai orang-orang yang berupaya mengakses Playpen (atau situs porno anak lainnya) cenderung akan melakukan kejahatan seksual pada anak-anak. Mereka yang tak bertendensi, kata dia, tak akan tertarik mengakses situs tersebut.

FBI pun sadar langkah identifikasi lewat Playpen tak sepenuhnya bisa dibenarkan. Tapi, mekanisme seperti itu dianggap paling efektif menjaring para kriminal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com