Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi Kuota Internet IndiHome, Telkom Dipetisi

Kompas.com - 02/02/2016, 10:29 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) mendapat protes di situs petisi online Change.org. Protes tersebut dibuat sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan baru fair usage policy (FUP) atau pembatasan kuota internet untuk layanan IndiHome milik Telkom.

Tidak dituliskan bentuk tuntutan yang dibuat oleh netizen Indonesia ini. Petisi tersebut tampaknya dibuat untuk melihat seberapa banyak pelanggan yang mengeluh atas kebijakan baru tersebut.

Petisi ini sendiri dibuat oleh Hendra Yuwono. Hingga berita ini ditulis, sebanyak 760 orang telah menandatangani secara digital petisi tersebut.

"Petisi ini dibuat karena terkait oleh masalah hak pelanggan dan kewajiban dari Telkom, Telkom IndiHome telah melalukan pembohongan publik kepada pelanggan dari promo paket 10 Mbps Unlimited menjadi FUP 300 GB. Kita sebagai pelanggan merasa kecewa dan tertipu," tulis petisi tersebut.

"Ini merupakan pelanggaran hak konsumen dan bisa dituntut karena menipu," lanjut petisi tersebut.

Kebijakan FUP sendiri baru dijalankan oleh Telkom mulai 1 Februari 2016. Melalui peraturan baru tersebut, penggunaan layanan internet kabel itu sudah tidak lagi unlimited. Setelah batas kuota tertentu dilewati, pengguna masih bisa terhubung dengan internet, tetapi kecepatan koneksinya berkurang.

Baca: Kuota Internet Dibatasi, Pelanggan Indihome Protes

Dalam halaman frequently asked question (FAQ) Indihome, nomor 32, Telkom memang sudah memuat perihal poin FUP tersebut. Salah satu alasannya disebutkan, yakni demi menghindari pemakaian tidak wajar, seperti reselling layanan Indihome.

Selain melalui petisi, pengguna IndiHome juga banyak menyuarakan kekesalannya melalui media sosial, seperti Twitter atau Facebook.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com