Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yahoo Rumahkan 1.700 Karyawan dan Jual Gedung

Kompas.com - 04/02/2016, 15:58 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber CNET
KOMPAS.com — CEO Yahoo Marissa Mayer sedang "bersih-bersih" perusahaan. Ia kembali memangkas jumlah karyawan, berencana menutup kantor cabang, menjual beberapa paten dan aset gedung, serta akan menonaktifkan beberapa layanan.

Hal tersebut merupakan strategi teranyar Mayer untuk mengembalikan kejayaan Yahoo, sebagaimana dilaporkan Cnet dan dihimpun KompasTekno, Rabu (3/2/2016).

Lebih detail, 15 persen dari total karyawan Yahoo (sekitar 1.700 orang) akan dirumahkan. Layanan-layanan, seperti "Games" dan "Smart TV", akan dihentikan.

Dalam tiga bulan ke depan, Yahoo bakal kembali menutup kantor cabang, kali ini di Dubai, Meksiko, Buenos Aires, Madrid, dan Milan. Beberapa paten dan aset gedung bakal dijual dengan harapan bisa menambah 1 miliar dollar AS (Rp 13,7 triliun) ke kas Yahoo.

Menurut Mayer, berbagai pemangkasan didasari pertimbangan matang. Ia ingin membentuk struktur perusahaan yang lebih sederhana dan fokus.

"Yahoo tak bisa memenangkan hati dan pikiran pengguna dengan portofolio yang ruwet," kata dia.

Hingga akhir 2016, Yahoo hanya akan memiliki 9.000 karyawan dan tak lebih dari 1.000 kontraktor. Secara keseluruhan, perusahaan itu bakal lebih kecil 42 persen dibandingkan 2012 silam.

Tiga pilar Yahoo

Mayer mengatakan, Yahoo memiliki tiga pilar utama, yakni Search, Mail, dan Tumblr. Untuk sektor lainnya, portofolio Yahoo akan disederhanakan dari empat area, yakni berita, olahraga, keuangan, dan gaya hidup.

Langkah ini bisa dibilang progresif sekaligus kontroversial. Beberapa pertanyaan besar pun dikemukakan para investor dan pekerja Yahoo.

Haruskah Mayer tetap memimpin Yahoo? Haruskah Yahoo tetap menjadi perusahaan mandiri? Bolehkah Mayer dan anggota direksi menjual bisnis-bisnis internet Yahoo?

Terlepas dari semua itu, Mayer nyatanya tak gentar. "Ini adalah perencanaan yang kuat dan kokoh," ujarnya.

Entah strategi "simpel dan fokus" Yahoo akan berhasil kali ini atau tidak. Pasalnya, sejak bergabung kembali ke Yahoo pada 2012 silam, Mayer telah banyak menelurkan terobosan.

Sayangnya, kebanyakan terobosan Mayer tak bisa dibilang sukses, antara lain investasi hingga 2 miliar dollar AS untuk mengakuisisi 50 layanan dan memboyong talenta baru ke Yahoo yang hasilnya nihil.

Mayer juga sempat berupaya menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dengan memberikan smartphone ke semua pegawai dan menyediakan makanan gratis di kantin kantor.

Namun, kondisi saat ini nyatanya tak mendukung cita-cita iklim kerja yang nyaman. Pemangkasan jumlah karyawan bertahap sedikit banyak memengaruhi kondisi psikologis para pekerja Yahoo.

Terkait kontradiksi tersebut, juru bicara Yahoo tak memberikan penjelasan panjang lebar. "Kami akan berusaha memproses PHK dengan hati-hati, transparan, dan adil," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNET

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com