Raksasa software itu sebenanya memiliki aplikasi serupa, yaitu WordFlow. Namun mereka tetap saja merogoh kocek hingga 250 juta dollar AS atau Rp 3,4 triliun demi mengakuisisi SwiftKey.
Ternyata, akuisisi tersebut berkaitan dengan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan di balik aplikasi keyboard SwiftKey.
Seperti dilansir KompasTekno dari Recode, Kamis (4/2/2016), Microsoft memang memiliki rencana untuk mengembangkan kecerdasan asisten digitalnya, Cortana. Akuisisi atas SwiftKey berpotensi membantu prosesnya.
Aplikasi keyboard yang satu ini memang dirancang sebagai alat yang bisa mengenali pola bahasa pengguna. Pola yang tercatat digunakan sebagai bahan untuk memprediksi kata yang akan digunakan saat mengetik.
Semakin sering digunakan, maka SwiftKey akan semakin memahami penggunanya, apa yang ingin diketik, dan susunan katanya.
Selain soal kecerdasan buatan, akuisisi SwiftKey juga memperkuat posisi Microsoft dalam industri aplikasi mobile, terutama yang bisa dipakai di berbagai OS. Bebepara waktu sebelumnya pun raksasa software ini sudah mengakuisisi dua aplikasi lain, yaitu Acompli dan Sunrise.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.