Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang CCTV, Anda Bisa Belajar dari Kasus "Kopi Maut" Mirna

Kompas.com - 15/02/2016, 12:41 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com – Misteri tewasnya Wayan Mirna Salihin (27) di sebuah kafe di Jakarta masih menjadi pembicaraan hangat. Ia diduga tewas setelah minum kopi bersianida. Dari kasus ini, pentingnya keberadaan kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) turut mencuat kembali.

Dalam kasus kematian Mirna, CCTV kafe itu merekam semua urutan peristiwa sampai Mirna kolaps. Meski begitu, di kasus ini ada sejumlah detail yang terhalang dari pantauan lensa kamera pengawas.

Pelajarannya, ada sejumlah hal harus dicermati lagi saat memasang CCTV di suatu lokasi, untuk mengoptimalkan fungsinya. Teknologi dan posisi pemasangan, misalnya.

Durasi dan kualitas

Membahas teknologi CCTV tak akan lepas dari digital video recorder (DVR). Ini merupakan jantung dari perangkat tersebut.

DVR bisa merekam, memutar ulang, dan mengendalikan kamera. Kemampuan kompresi video dari DVR yang bagus memungkinkan durasi rekam mencapai hitungan bulan, bukan hari.

Tak hanya bisa merekam dengan baik, CCTV kini juga punya beragam spesifikasi untuk kualitas gambar hasil rekaman. Di sini ada istilah Full D1, Half D1, dan Half C1.

Full D1 adalah spesifikasi untuk resolusi maksimal 1080 piksel, yang memungkinkan identifikasi wajah. Spesifikasi ini cocok untuk perusahaan atau industri yang butuh pengamanan ketat.

Adapun Half D1 Half C1 punya resolusi maksimal 480x320p. Dua spesifikasi ini cocok untuk kebutuhan pengawasan yang tak terlalu ketat tetapi masih memberikan kualitas gambar rekaman yang baik.

Teknologi yang terus berkembang juga menghadirkan CCTV dengan kemampuan mendeteksi gerak. Kamera dengan fitur ini akan aktif begitu ada benda bergerak di area pemantauannya.

CCTV seri GKB 60080, misalnya, sudah memiliki semua fitur tersebut. Kamera pengawas ini masuk dalam katalog Taiwan Excellence, penghargaan produk unggulan Taiwan yang dijalankan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA), di bawah pengawasan Biro Perdagangan Luar Negeri (BOFT) Kementerian Ekonomi (MOEA) Taiwan.

Posisi

Fitur canggih tapi salah lokasi pasang CCTV sama saja percuma. Untuk menjangkau seluas mungkin area pantau, sebaiknya CCTV diletakkan di posisi tinggi. Penempatan ini juga meminimalkan risiko kamera dicuri, karena butuh alat bantu untuk menjangkaunya.

Selain itu, posisi CCTV sebaiknya tidak mencolok, bahkan sebisa mungkin tersamarkan. Pada umumnya, orang akan meningkatkan kehati-hatian bersikap bila menyadari ada kamera memantau aktivitasnya.

Tak hanya menjaga kenyamanan para tamu dari perasaan dipantau, posisi ini sekaligus mencegah kecenderungan orang dengan niat tersembunyi menghindari kamera pengawas.

Namanya juga kamera pengawas, bagus atau tidaknya akan ditentukan dari hasil pengawasan yang didapat. Terlebih lagi ketika ada peristiwa besar terjadi di area pantauan kamera, seperti halnya kasus kematian Mirna. Waspadalah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com