Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di "Smart City", Kamera CCTV Bukan Cuma untuk Rekam Video

Kompas.com - 03/03/2016, 16:16 WIB
Oik Yusuf

Penulis


KOMPAS.com  Kamera closed circuit television (CCTV) lazim dipakai sebagai pengawas untuk memonitor keadaan sebuah area lewat video.

Alat keamanan ini bisa berperan penting dalam pencegahan dan penyelidikan tindak kriminalitas. Namun, fungsinya terbatas pada perekaman secara pasif dan mesti dibantu oleh operator manusia untuk mengenali obyek.

Nah, di kota masa depan yang menganut konsep smart city, nantinya kamera CCTV bisa berperan lebih aktif dan mampu melakukan pengawasan secara mandiri sambil meneruskan informasi ke pihak berwajib apabila diperlukan.

“Jadi, CCTV itu bukan cuma untuk video, tetapi bisa aktif mengenali hal-hal seperti wajah seseorang atau nomor polisi kendaraan,” kata Principal Consultant, Business and Network Consulting Huawei, Okto Sriyono, di sela-sela pergelaran MWC 2016 di Barcelona, Spanyol, minggu lalu.

Namun, untuk bisa melakukan hal tersebut, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni CCTV mampu menangkap gambar resolusi tinggi dan menyalurkannya lewat bandwidth jaringan yang memadai.

“Data dari CCTV dan perangkat-perangkat lain kemudian dihubungkan ke pusat big data. Dari situ, pengolahannya bisa bermacam-macam, misalnya polisi bisa menganalisis situasi lalu lintas di ruas jalan tertentu atau mencari kendaraan curian,” imbuh Okto.

Kamera CCTV “pintar” merupakan salah satu elemen dalam rancangan solusi Safe City dari Huawei. Dengan memadukan teknologi Internet of Things dan mobile broadband, solusi ini diklaim mampu meningkatkan keamanan warga kota.

Sejauh ini solusi Safe City Huawei sudah dipakai di 100 kota yang tersebar di 30 negara, termasuk Jakarta dan Bandung, di mana perusahaan tersebut bekerja sama dengan anak usaha PT Telkom untuk penyediaan infrastruktur.

Pemprov DKI Jakarta pada Februari lalu mengumumkan telah memasang 1.000 unit kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan bahwa pada akhir tahun 2016 angka tersebut akan naik menjadi 6.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com