Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukun Malaysia Disebut Bisa Kirim "Santet" lewat Facebook

Kompas.com - 11/03/2016, 08:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber CNET
KOMPAS.com - Era internet memodernisasi segala aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali juga ilmu perdukunan.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Kamis (10/3/2016), pejabat pemerintahan Malaysia mengungkap bahwa seorang dukun bisa saja memakai media sosial, seperti Facebook, sebagai medium black magic.

Pejabat Komunikasi di Kementerian Keamanan Cyber Malasia, Jazannul Azriq Aripin mengatakan ada sejumlah kasus seperti itu terjadi.

Sang dukun atau disebut juga bomoh, biasanya akan menggunakan media sosial untuk mencari foto-foto milik calon korbannya. Foto tersebut mereka pakai sebagai medium ilmu sihir untuk mengirim guna-guna. Macam santet di Indonesia, tapi mungkin lebih modern.

"Jangan kaget kalau bomoh pun semakin cerdas dan sudah memakai jaringan internet nirkabel untuk melancarkan serangan ilmu hitamnya," ujar Aripin.

"Jadi jangan sembarangan meng-upload foto Anda untuk menghindari ancaman sihir hitam," imbuhnya. Aripin tak menerangkan bagaimana persisnya proses pengiriman sihir itu terjadi lewat jejaring internet.

Yang jelas, untuk menghindari berbagai macam kejahatan (termasuk sihir), dia turut menyarankan agar pengguna Facebook tak mengunggah informasi personal secara berlebihan, misalnya nomor telepon, alamat rumah, atau foto seronok.

Sekadar diketahui, bomoh merupakan dukun yang dirujuk sebagai ahli pengobatan tradisional pada abad ke-17 silam. Namun kini maknanya telah bergeser dan sebutan bomoh diasosiasikan dengan praktek ilmu hitam.

Contohnya adalah bomoh bernama Dato Mahaguru Ibrahim Mat Zin yang sempat jadi sajian utama berbagai surat kabar.

Dia pernah menggunakan teropong bambu dalam upaya menemukan pesawat MH370 yang hilang dua tahun lalu. Sayang, hingga kini pesawat tersebut masih belum berhasil ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNET

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com