Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar Pantang Blokir "Haters" di Twitter

Kompas.com - 22/03/2016, 16:55 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Agar bisa menghindar dari orang-orang yang dianggap mengganggu, Twitter membekali situs mikroblogging miliknya dengan berbagai fitur. Beberapa di antaranya adalah Mute, Block, dan Report.

Sebagai publik figur, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tentunya memiliki banyak follower di masing-masing akun Twitter-nya.

Ganjar dengan akun @ganjarpranowo memiliki follower sekitar 594.000. Sementara itu, Lukman melalui akun @lukmansaifuddin diikuti oleh sekitar 198.000 pengguna Twitter.

Tentunya, tidak selalu perbincangan dua akun tersebut dengan para follower-nya berjalan dengan mulus. Seringkali, keduanya diganggu dengan tweet bernada negatif, kasar, dan penuh caci maki.

Menariknya, meski kicauan semacam itu sering muncul, baik Ganjar maupun Lukman mengaku tidak pernah menggunakan fitur anti gangguan dari Twitter yang disebutkan di awal tadi.

Keduanya mengaku tidak pernah memblokir satu akun tertentu, meski sering mengirimkan tweet negatif, yang istilahnya kini dikenal dengan sebutan "haters".

"Ngapain diblok (akun yang menyerang)? Saya anggap becanda saja yang seperti itu," tutur Ganjar saat berbicara di acara pesta ulang tahun Twitter ke-10 di Jakarta, Senin (21/3/2016).

"Saya tidak habis pikir, buat apa sih nge-block? Kalau nge-block itu kesannya sangat serius ya," ujar Lukman.

Ganjar menceritakan bahwa kicauan-kicauan penuh dengan serangan tersebut banyak dirasakannya saat masa Pemilihan Presiden yang lalu. Namun, saat ini jumlah kicauan semacam itu semakin berkurang.

Untuk ke depannya, baik Ganjar dan Lukman berharap para pengguna Twitter di Indonesia bisa berkicau dengan lebih bijak.

"Semoga pengguna Twitter bisa berkicau yang bertanggung jawab. Yang penting kita nge-tweet dengan bahasa yang santun," pungkas Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com