Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motorola Tunggu Kepastian TKDN Baru Jualan Ponsel

Kompas.com - 24/03/2016, 10:48 WIB
Oik Yusuf

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, Lenovo berjanji bakal memasarkan ponsel Motorola di Indonesia. Pabrikan asal China itu berniat menyertakan komposisi kandungan lokal dalam smartphone Motorola, sesuai ketentuan pemerintah soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G.

Namun, berbeda dari ponsel 4G dengan brand Vibe yang sudah dirakit di fasilitas pabrik di Banten, Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia Adrie R. Suhadi mengatakan bahwa nantinya bobot kandungan lokal ponsel Motorola akan lebih didorong ke arah software.

“(Ponsel) Motorola itu lebih menyasar segmen middle-premium. Untuk produksi hardware teknologinya lebih rumit, lebih mahal, ongkosnya tinggi kalau volume penjualan tak sebanyak merk dari Lenovo,” ujar Adrie mengutarakan alasan di balik pertimbangan tersebut, usai acara peluncuran smartphone Lenovo Vibe K4 Note di Jakarta, Rabu (23/3/2016).

Lenovo memegang hak atas produk-produk ponsel Motorola setelah mangakuisisi perusahaan tersebut dari pemilik sebelumnya, Google, pada Oktober 2014.

Soal pemenuhan TKDN dari aspek software untuk ponsel Motorola, Lenovo Indonesia masih menanti langkah dari pemerintah soal skema komposisi hardware berbanding software.

Ini karena belakangan muncul opsi pemenuhan TKDN dari sisi hardware sepenuhnya (100 persen), atau sebaliknya, dari sisi software sepenuhnya.  Dua opsi tersebut menambahi tiga skema sebelumnya, yakni  25 persen software dengan 75 persen hardware, 50 persen software dengan 50 persen hardware, 75 persen hardware dengan 25 persen hardware.

Apabila memungkinkan, Lenovo mempertimbangkan untuk membuat komposisi TKDN pada ponsel Motorola sepenuhnya berasal dari software. Namun untuk sekarang, pabrikan itu memilih untuk menunggu kepastian pemerintah.

“Kami sedang mempersiapkan software. Nanti begitu ‘ketok palu’ bisa jalan. Tapi kan masih was-was karena aturannya masih bisa berubah,” ujar Adrie.

“Kalau investasinya sekarang ya percuma,” katanya lagi.

Tak segampang itu

Adrie menyatakan kesanggupan Lenovo untuk memenuhi ketentuan TKDN sebesar 30 persen untuk ponsel 4G yang dipasarkan di Indonesia, berlaku efektif mulai 1 Januari 2017.

Menurut dia, tingkat kandungan lokal di ponsel-ponsel Lenovo yang dipasarkan saat ini sudah mencapai lebih dari 20 persen. Namun keseluruhan angka itu masih disumbang sepenuhnya oleh sektor hardware -misalnya dari fasilitas perakitan tadi- karena alasan yang disebut di atas.

Untuk kandungan lokal dari segi software, Adrie menyebutkan bahwa ada persyaratan dari pemerintah yang harus dipenuhi. “Misalnya berapa jumlahnya, berapa active user, lalu kemudian lokasi server di mana. Jadi tidak segampang itu,” jelasnya.

Ponsel pertama belum ditentukan

Akan halnya ponsel Motorola, Adrie mengaku masih belum bisa mengungkapkan model mana yang akan pertama kali dijual di pasaran Indonesia.

Minggu lalu, Mobile Business Group Marketing Manager Lenovo Indonesia Miranda Warokka menjelaskan bahwa nantinya Lenovo Indonesia akan memasarkan smartphone dari lini Vibe (Lenovo) dan Moto (Motorola).

Keduanya bakal menyasar segmen berbeda. Moto digadang-gadang menjadi produk unggulan dan trendsetter, sementara Vibe lebih mengedepankan value atau rasio antara harga dan performa.

Waktu kehadiran ponsel Motorola sendiri masih belum ditetapkan. Adrie mengeluhkan pihaknya butuh waktu lama untuk memasarkan ponsel Motorola di Indonesia, setelah sempat tertunda tahun lalu.

“Pemerintah sekarang tetapkan semua harus ikut TKDN, ya kami turuti, tapi ini fair karena semua (produk lain) yang belum memenuhi TKDN juga belum masuk," tandas Adrie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com