Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kartini Muda yang Berkarya di Bidang Teknologi

Kompas.com - 21/04/2016, 14:41 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com — Raden Ajeng Kartini wafat pada 17 September 1904. Meski sudah tiada, gagasannya soal emansipasi wanita terus dikenang dan dimaknai hingga sekarang.

Jika dulu Kartini memperjuangkan hak pendidikan kaum perempuan, kini kartini-kartini yang lahir setelahnya hadir untuk memperjuangkan kesetaraan di bidang lain, termasuk dunia teknologi.

Profesi yang berkaitan dengan teknologi yang kerap disebut sebagai dunia para lelaki kini mulai dilakoni oleh perempuan Indonesia, mulai dari programmer, pebisnis e-commerce, hingga gamer.

Untuk itu, tepat pada peringatan "Hari Kartini" kali ini, Kamis (21/4/2016), KompasTekno mengulas singkat profil lima kartini muda yang berkarya di bidang teknologi.

1. Pendiri Prelo, Fransiska Hadiwidjana

Facebook Pendiri Prelo, Fransiska Hadiwidjana

Sejak kecil, Fransiska Hadiwidjana sudah jatuh cinta dengan dunia teknologi. Ia pun mengambil kuliah Jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2008 lalu.

"Saya secara spesifik memang ingin membangun start up teknologi," kata dia lugas.

Keinginannya itu direalisasikan dengan membangun e-commerce barang bekas bernama "Prelo". Kenapa barang bekas?

Menurut Fransiska, pasar e-commerce di Indonesia sedang berkembang pesat. Nama-nama besar, seperti Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak, sudah memiliki pasarnya masing-masing. Namun, masih ada pasar yang belum tergarap, yakni mereka yang mencari barang bekas asli berkualitas.

Ke depan, Fransiska berharap semakin banyak perempuan yang turut meramaikan industri teknologi Tanah Air. "Perempuan jangan hanya berperan sebagai pengguna pasif, tapi juga sebagai kreator," ujarnya.

2. COO Goers, Niki Tsuraya Yaumi

Fatimah Kartini Bohang Pendiri sekaligus COO Goers Niki Tsuraya Yaumi

Niki Tsuraya Yaumi percaya bahwa semua industri membutuhkan sentuhan perempuan. Tak terkecuali industri teknologi yang mayoritas dihuni laki-laki.

Ia mencontohkan dirinya yang berperan sebagai pendiri sekaligus Chief Operating Officer (COO) Goers. Start up tersebut bergerak di bidang hiburan untuk merekomendasikan tempat-tempat menarik sekaligus menjual tiket konser lewat aplikasi mobile.

"Saya berlaku sebagai 'lem' yang menyatukan tim dan menyediakan solusi ketika ada masalah," ia menjelaskan.

Menurut Niki, saat ini bukan lagi saatnya perempuan berada di bawah bayang-bayang lelaki. Kartini era ini, kata dia, harus berani berekspresi dan percaya pada potensi diri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com