Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan: Peningkataan Produksi Kedelai Lokal Masih Lambat

Kompas.com - 26/04/2016, 05:01 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengemukakan bahwa produksi kedelai di tingkat petani lokal masih lambat. Penyebabnya, petani malas menanam kedelai karena harganya tak ekonomis.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (Buakabi) Kementan, Maman Suherman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (25/4/2016). 

Data Kementan menunjukkan, produksi kedelai lokal pada 2015 sebesar 0,96 juta ton sementara konsumsi kedelai nasional 2,4 ton-2,5 ton per tahun.

Untuk menambah kekurangan, Kementan akan mengimpor kedelai. "Produksi yang lambat disebabkan minat petani yang turun. Itu juga disebabkan oleh harga di tingkat petani yang rendah sebesar Rp 2.500 per kilo.  Sehingga petani malas menanam kedelai," kata Maman.

Menurut dia, walaupun turun tapi ada perkembangan positif dari produksi kedelai lokal. Kedelai lokal punya banyak keunggulan dibandingkan dengan kedelai impor.

Kedelai lokal punya protein yang tinggi. Produksi kedelai lokal juga 10 kali lebih tinggi dengan masa panen sekitar 75 hari.

Untuk mengatasi perlambatan produksi tersebut, Kementan akan terus memberikan subsidi bibit dan benih. Kementan juga akan memberikan subsidi berupa lahan seluas 700 hektare di berbagai wilayah di Indonesia.

"Upaya-upaya untuk meningkatkan produksi itu terus kami lakukan, dan menurut kami potensi peningkatan produksi kedelai peluangnya ada," kata Maman.

(Baca: Ini Rencana Impor Kedelai dan Gula Tahun Depan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com