Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Tanam Modal Rp 13 Triliun di Pesaing Uber

Kompas.com - 13/05/2016, 11:59 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - China merupakan pasar terbesar kedua bagi Apple setelah AS. Demi memasuki Negeri Tirai Bambu, pabrikan gadget itu pun tak segan menanam modal sebesar 1 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 13 triliun di Didi Chuxing, sebuah layanan ride-hailing kompetitor Uber.

CEO Apple Tim Cook mengatakan langkah tersebut bakal memperkuat posisi Apple di China. “Kami melakukan investasi karena sejumlah alasan strategis, termasuk untuk mempelajari segmen tertentu dari pasaran China,” ujar Cook, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari  Reuters, Jumat (13/5/2016).

“Tentu saja kami pun berharap (investasi itu) bakal memberikan return yang tinggi seiring dengan berjalannya waktu,” tambah dia.

Baca: Bos Apple Berusaha Merayu China

Didi Chuxing yang sebelumnya bernama Didi Kuaidi mengatakan investasi dari Apple merupakan pendanaan terbesar yang pernah diterima oleh layanan tersebut.

Rival berat Uber di Negeri Panda ini mendominasi pasaran layanan ride-hailing di China dengan pangsa pasar yang diklaim sebesar 87 persen. Tiap harinya, Didi Chuxing melayani lebih dari 11 juta perjalanan.

Investasi Apple diduga turut berkaitan dengan rencana Apple mengembangkan sayap ke industri otomotif. Sebelumnya, Apple diketahui telah menyewa sejumlah pakar otomotif dan tengah mengembangkan teknologi mobil tanpa sopir.

Soal ini, Cook mengatakan pihaknya untuk sekarang masih berfokus ke perangkat infotainment di mobil lewat sistem CarPlay besutannya. “Inilah yang kami lakukan di bisnis mobil saat ini, kita masih harus menunggu seperti apa jadinya di masa depan,” ujar Cook.

Apple belakangan menemui batu sandungan di China setelah layanan buku digital dan dan streaming filmnya diblokir oleh pemerintah negeri itu, akhir bulan lalu. Penjualan Apple di China juga tercatat menurun.

Baca: Dalam Sepekan, Apple Dikritik Dua Perusahaan Teknologi Besar

Cook kabarnya berencana datang ke China pada bulan ini untuk bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi pemerintah. Agenda kunjungan tersebut belum diketahui oleh publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com