Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Mendaki Gunung Everest Lewat Snapchat

Kompas.com - 24/05/2016, 15:00 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Pengalaman mendaki Gunung Everest biasanya dituturkan lewat tulisan panjang atau karya fotografi yang memukau. Namun pendaki kenamaan Adrian Ballinger dan fotografer Corry Richards memilih jalan berbeda ala millenials.

Mereka mengabadikan tiap detik pendakian melalui Snapchat. Semua proses terekam secara runut, mulai dari persiapan di basecamp, proses pendakian, hingga sampai ke puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.

Bukan tanpa alasan Ballinger dan Richards memilih Snapchat sebagai wadah berbagi cerita. Menurut keduanya, Snapchat mampu menampilkan peristiwa secara runut dan hampir real-time, serta tanpa ada saringan.

"Di Snapchat, kami harus membagi konten langsung dari kamera smartphone. Jika berhasil, kalian bisa melihat pengalaman kami secara lengkap dan apa adanya," kata Ballinger saat ditanya sebelum berangkat pada April lalu, sebagaimana dikutip KompasTekno dari OutsideOnline, Selasa (24/5/2016).

April dan Mei memang dijadikan bulan andalan bagi para pendaki untuk menaklukan Everest. Sebab, gunung yang terletak di perbatasan Tibet dan Nepal itu jadi lebih ramah pengunjung, jika ditilik dari segi cuaca.

Ballinger dan Richards sendiri memulai perjalanan pada 13 April lalu, dan baru menuntaskan pendakian mereka pagi ini waktu setempat di Everest. Hal ini diketahui dari kicauan Ballinger.

Menurut laporan Mashable, Ballinger tak bisa sampai ke puncak karena terserang sakit kepala dan kesulitan tidur beberapa hari sebelumnya. Sementara Richards berhasil menutup perjuangannya di titik tertinggi Everest.

Pengalaman dan kejadian menarik

Perjalanan adalah soal mengumpulkan oleh-oleh cerita, baik suka, duka, menggelitik, maupun membakar emosi, yang kemudian disimpan dan dibagi setelah menyelesaikan petualangan.

Melalui Snapchat, Ballinger dan Richards tak perlu lama-lama menyimpan oleh-oleh itu. Mereka bisa membaginya secara langsung, sembari melakukan perjalanan.

Salah satu cerita yang bikin deg-degan adalah ketika Ballinger dan Richards menantang diri mereka dengan tak membawa oksigen tambahan saat menuju puncak.

Jika tak cukup pengalaman, keduanya bisa saja "lewat" tertimbun salju dan pulang bersisa nama. Pasalnya, rata-rata pendaki membutuhkan oksigen lebih banyak saat menyentuh ketinggian tertentu karena level udara akan menurun drastis dan tekanan badai salju semakin kuat.

Snapchat Cuplikan Snapchat Stories yang dibagi pendaki Adrian Ballinger dan Corry Richards

Selain cerita menantang diri, Ballinger dan Richards juga memperlihatkan kecantikan sisi-sisi Everest melalui foto Snapchat. Adapun suasana perkemahan dan iklim yang ekstrem diabadikan menjadi cuplikan-cuplikan video.

Keduanya juga mencurahkan kekesalan dengan sesama pendaki. "Botol oksigen yang dicuri, tenda basah, pendaki yang terlalu dekat ke tepi," begitu diungkap Ballinger melalui keterangan foto di Instagramnya.

Untuk menyaksikan keseruan pendakian Ballinger dan Richards, silakan cek situs everestnofilter.com yang dibuat keduanya. Di situs tersebut, ada Snapcode yang bisa dipindai di aplikasi Snapchat untuk mengikuti kisah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com