Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sebenarnya Raja di Facebook dan Twitter?

Kompas.com - 29/05/2016, 18:15 WIB

KOMPAS.com - Siapa yang sebetulnya menang dalam perang merebut pengikut (follower), penggemar, like, dan share di media sosial? Jawabannya bukan selebriti seperti Kim dan Kanye atau bahkan Taylor Swift.

Anda mungkin terkejut, tetapi penggerak dan pemberi pengaruh yang sebenarnya, hmm, ternyata lebih 'serius'. Jawabannya ternyata adalah pemimpin dunia, seperti Presiden AS Barack Obama.

Para pemimpin dunia melakukan apa yang dilakukan selebriti dengan mengkurasi laman Facebook dan Instagram mereka, sebagai upaya untuk menunjukan sisi humanis dan mempromosikan posisi politiknya. Dan dalam lomba habis-habisan meraih popularitas sebelum dan sesudah pemilu, jumlah pengikut, like, dan share adalah hadiah utamanya.

Mereka berkompetisi dengan ketat melampaui jumlah like yang dimiliki selebriti, penyanyi, dan karakter kartun. Jadi, saat Shakira, Cristiano Ronaldo, dan The Simpsons masih menjadi yang paling berjaya di kategorinya masing-masing, Obama memenangkan 'lomba popularitas' dengan telak.

Dengan lebih dari 48 juta like di laman Facebook-nya, riset World Leaders on Facebook menemukan bahwa presiden AS ini adalah figur politik yang unggul dalam pertarungan di media sosial.

Facebook Laman Facebook Presiden Amerika Barack Obama yang diluncurkan hari Senin (9/11).

Pemimpin India, Turki, dan Indonesia juga di antara lima besar, kebanyakan karena, seperti Obama, mereka berasal dari negara yang punya populasi besar, tetapi juga karena mereka memainkan permainan media sosial dengan sangat baik.

Baca: Presiden Jokowi Kini Punya Akun YouTube Resmi

"Efektivitas sosial media berbuah suara," kata Brian Donahue, yang menjadi tim kampanye beberapa pemilu AS, termasuk kampanye presiden George W Bush pada 2004, dan pendiri Craft, sebuah lembaga hubungan masyarakat. “Itu berbuah dukungan, minat, kontribusi, dan keterlibatan secara keseluruhan di tempat Anda. Itu hal krusial."

Tidak penting seberapa rasional mereka menggunakan media sosial, politisi sudah makin mahir melakukan pendekatan, menurut Donahue. Pemilih potensial "berharap kandidat yang maju pemilu tulus, jujur, dan terbuka. Mereka harus terlihat kasual dalam konten-konten (di media sosial)," katanya.

Ketika sampai pada hal itu - meskipun dia tampak lebih berjaya di Twitter di banding hal lainnya - satu kandidat tampil sangat menonjol.

"Suka atau tidak, Donald Trump menjadi contoh," kata Donahue. Dengan kampanye online yang agresif untuk pencalonannya sebagai presiden AS, Trump telah mendominasi berita utama, membiarkannya menjadi aktor, sementara yang lainnya bereaksi, katanya.

Ini terjadi bahkan ketika pesaingnya mengeluarkan uang lebih banyak. Data dari agen komunikasi SMG Delta menunjukan mantan kandidat dari Partai Republik Jeb Bush menghabiskan 82 juta dollar AS untuk iklan televisi, sementara Marco Rubio menghabiskan 55 juta dollar AS, dari Partai Demokrat, Bernie Sanders dan Hillary Clinton masing-masing menghabiskan 28 juta dollar AS. Trump? Hanya 10 juta dollar AS.

Jalan menuju kejayaan Facebook

Apa yang membuat laman politisi sukses adalah unggahan kasual dan personal - Cerita sekilas tentang kehidupan sehari-hari politisi itulah yang paling diminati penggemar, kata pemilik studi, Matthias Luefkens, direktur di sebuah tim digital perusahaan hubungan masyarakat, Burson-Marsteller.

Laman Obama tidak hanya menjadi yang paling banyak disukai (di-like), tetapi juga menjadi contoh yang baik bagaimana tim seorang politisi bisa mengelola laman dengan sukses, menurut para analis sosial media.

Baca: Di Vlog Terbaru Kaesang, Rambut Batok Kelapa-nya Diledek Jokowi

"Dia menggunakan banyak video, dia menceritakan kisah, dan dia tidak menggunggah tiap hari - hanya ketika dia ingin mengatakan yang penting saja," kata Luefkens.

Presiden AS, Barack Obama memberi dukungan langsung kepada Chicago Bulls

Sesekali, akan ada foto liburan dengan istrinya Michelle Obana dan anak-anak perempuannya Malia dan Sasha. Unggahan personal ini bisa menjadi kunci untuk memperoleh hubungan yang nyata selagi mereka sering mendapat lebih banyak interaksi, tetap seringnya, unggahannya berupaya untuk membantu menuturkan cerita politis.

Tim Obama mulai menggunakan Twitter dan Facebook pada 2007, ketika dia masih menjadi senator di negara bagian Illinois.

Baca: Ini Akun Instagram Resmi Presiden Jokowi

Sejak itu, dia dan sejumlah pemimpin dunia melompat ke dunia digital, membuka akun di layanan streaming video seperti YouTube, Vimeo, dan Instagram ke situs sosial media dari Facebook dan Twitter ke Snapchat. Banyak yang juga membuka sesi tanya-apa-saja di Reddit, dengan hasil yang beragam (Obama tetap menjadi yang paling sukses).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com