Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat... Biar Tak Ngeri Lihat Tagihan Listrik Cuma Gara-gara AC

Kompas.com - 30/05/2016, 11:37 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

 KOMPAS.com – Udara kini mulai memanas, terik matahari di siang bolong terasa mencubit kulit. Masuk ruangan pun rasanya tetap gerah, membuat keringat tetap bercucuran.

Suhu malam pun terasa berbeda, tak sesegar pada bulan-bulan lalu. Jika tak ada angin berhembus, tidur jadi kurang nyenyak karena kegerahan. Selamat datang musim kemarau!

Karena alasan itu, bukan hal aneh banyak orang mulai mantap memasang air conditioner (AC) di rumah. Namun, ada pula orang yang masih ragu, terutama dengan pikiran pemakaian AC cenderung membuat tagihan listrik naik berlipat ganda. Benarkah?

Semakin banyak alat elektronik digunakan, beban listrik pasti memang bertambah akibat konsumsi daya naik. Pada umumnya, AC memang butuh pasokan listrik tak sedikit.

Meski begitu, bukan berarti memakai AC berarti tagihan listrik akan melonjak luar biasa hingga terasa mencekik. Asal bijak memilih AC, Anda tak perlu khawatir "bokek".

Sejumlah strategi untuk mengoptimalkan pemakaian AC yang ujungnya juga menghemat biaya, bisa pula dijalankan.

Luas ruangan

Pertama, sesuaikan luas tempat Anda memasang AC dengan kapasitas kompresor AC mempertahankan suhu ruangan. Kompresor pada AC berfungsi mengalirkan refrigeran (zat penyerap panas) ke seluruh sistem pendingin.

Cara kerjanya mengubah tekanan udara yang tinggi menjadi lebih rendah. Jika suhu udara di ruangan cukup tinggi, maka kompresor harus bekerja keras mendinginkan ruangan.

Kapasitas AC bisa diukur dari besaran paard kracht (PK). PK adalah ukuran kekuatan kompresor menghasilkan besaran sumber daya dalam satuan british thermal unit (BTU) untuk mengubah suhu udara. Semakin besar BTU yang diperlukan, semakin tinggi kebutuhan PK AC.

Nah, besaran BTU terkait erat dengan luas serta kondisi ruangan. Makin luas ruangan, makin tinggi pula BTU yang dibutuhkan untuk mengatur suhu.

Kondisi yang menyebabkan hawa ruangan lebih panas juga membuat kebutuhan BTU lebih besar, misalnya, ruangan berada di lantai dua atau tembok menghadap cahaya matahari langsung.

Inverter

Beberapa jenis AC mulai mengaplikasikan teknologi inverter yang bisa mengatur penggunaan listrik sesuai kebutuhan pendinginan secara otomatis. Penggunaan daya pun jauh di bawah AC konvensional sehingga lebih hemat listrik.

Sebagai ilustrasi, saat AC dipasang pada suhu 25 derajat celsius, maka kompresor akan bekerja untuk mencapai suhu tersebut. Jika suhu 25 derajat celsius sudah tercapai, AC konvensional akan mati seketika.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com