Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomsel Minta Penghitungan Tarif Interkoneksi yang Adil

Kompas.com - 03/06/2016, 16:17 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menekankan bahwa penghitungan ulang terhadap penentuan tarif interkoneksi harus dilakukan secara komprehensif dan bersifat adil. Tujuannya agar semua pihak tidak ada yang diuntungkan dan dirugikan.

“Kami berharap agar tarif interkoneksi yang baru memberikan dampak yang lebih baik kepada perusahaan maupun industri dengan perhitungan yang adil (fair) dan transaparan,” ujar Ririek dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Jumat (3/6/2016).

Ririek menambahkan bahwa penghitungan tarif interkoneksi sebenarnya harus berdasarkan cost based, di mana hal tersebut merupakan praktik umum dan dijadikan patokan di berbagai negara, selain telah dipakai dalam perhitungan interkoneksi sebelumnya.

Biaya interkoneksi adalah komponen yang harus dibayarkan oleh operator kepada operator lain yang menjadi tujuan panggilan penggunanya. Saat ini biaya tersebut  dipatok Rp 250 per menit dan pemerintah berniat menurunkannya lebih dari 10 persen.

Operator seluler lain seperti Indosat, XL, Smartfren dan Tri menginginkan agar tarif interkoneksi itu turun lebih dari 10 persen, bahkan hingga 40 persen. Sementara Telkomsel bersikukuh agar penghitungannya lebih adil dan menguntungkan semua pihak, terlebih bagi yang telah berinvestasi membangun infrastruktur jaringan.

Biaya interkoneksi sendiri merupakan salah satu komponen yang menjadi dasar tarif ritel yang dikenakan pada pelanggan. Selain interkoneksi masih ada unsur lain, seperti margin keuntungan yang diharapkan operator dan biaya promosi.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sendiri masih belum selesai merumuskan penurunan biaya interkoneksi yang dimaksud. Menkominfo Rudiantara mengatakan berencana merilis aturan terkait pada April ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com