Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2016, 04:19 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com – Coba bayangkan, saat sedang asyik memainkan game favorit di smartphone Anda, tiba-tiba notifikasi berhamburan muncul di layar. Konsentrasi jelas jadi terpecah. Akan semakin mengesalkan bila itu terjadi saat Anda sedang berada di momen penentu untuk naik level di game tersebut.

Bermain game lewat ponsel pintar—walau terkesan praktis—ternyata sering juga mendatangkan banyak problema. Hujan notifikasi hanya satu dari banyak persoalan yang kerap terjadi dan sama-sama membuat kesal.

Apa saja persoalan itu? Lalu adakah cara untuk mengatasi atau setidaknya meminimalkan persoalan tersebut?

Baterai loyo

Aktivitas untuk komunikasi sehari-hari saja sebenarnya sudah cukup menguras daya baterai smartphone. Bagaimana tidak bila kebanyakan pengguna ponsel aktif di lebih dari satu aplikasi media sosial dan layanan pesan atau instant messaging, belum lagi kebutuhan foto dan video.

Bagi penggemar game, masalah jadi kian rumit. Bermain game—terutama game 3D—sangat menguras daya hidup telepon genggam. Powerbank yang dianggap solusi paling ampuh untuk masalah ini pun kenyataannya malah membuat daya tahan baterai smartphone melemah jika terlalu sering mengandalkan peranti itu.

THINKSTOCKPHOTOS Sebisa mungkin hindari pemakaian powerbank untuk men-charge handphone.

Pasalnya, powerbank tak mampu mengalirkan daya yang stabil sesuai spesifikasi smartphone. Terlebih lagi, kini di pasaran bertebaran powerbank abal-abal dengan kualitas rendah. Kalau powerbank yang bagus saja masih berisiko untuk konsumsi baterai, masih mau bertaruh pada powerbank dengan kualitas buruk?

Sebaiknya, para gamer perlu menyadari bahwa kebutuhan ponsel pintar mereka memang sedikit berbeda dibandingkan kebanyakan pengguna gadget. Bila memang pemain game profesional, sebaiknya smartphone yang dipakai untuk memainkannya sudah ditunjang mode power saving dan cooling system.

Kedua fitur itu akan memberikan peluang baterai lebih awet dan sekaligus smartphone tak cepat panas. Soal pengisian ulang daya baterai, lebih baik memakai gadget dengan fitur fast charging daripada bergantung kepada powerbank.

Biasakan pula mengisi ulang daya baterai langsung dari jaringan listrik. Powerbank sebaiknya benar-benar hanya dipakai kala kepepet. Akan lebih baik lagi bila sejak awal smartphone untuk bermain game sudah didukung baterai dengan kapasitas besar, 3.600 mAh.

"Lemot"

Saat keranjingan main game—terutama game 3D—pernah mendapati gambar tiba-tiba bergerak tak teratur atau tersendat-sendat bak menyetel kaset video rusak?

Nah, jika pernah mengalamati hal itu, kemungkinan pertamanya adalah kartu grafis atau graphics processing unit (GPU) pada handphone mulai aus atau memang tak memadai. Semakin tinggi spesifikasi grafis game yang Anda mainkan, maka makin berat kerja GPU untuk memproduksi gambar atau grafis.

Spesifikasi GPU pada perangkat Android bisa diketahui dengan menginstal aplikasi pengukur performa perangkat, seperti Quadrant Standard Edition atau Antutu Benchmark.

Selain itu, periksa pula spesifikasi prosesor gadget. Ponsel pintar berbekal prosesor dengan banyak inti (multi-core) akan berpikir lebih “tokcer” ketimbang prosesor single-core. Kini smartphone sudah ada yang menggunakan prosesor octa-core alias delapan inti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com