Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yahoo Jual Tanah ke Perusahaan China Rp 3,3 Triliun

Kompas.com - 20/06/2016, 07:34 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Yahoo diketahui menjual tanah seluas 19,6 hektar miliknya di Santa Clara, California ke perusahaan teknologi asal China, LeEco. Pembelian tersebut mengindikasikan rencana LeEco beroperasi di Amerika Serikat (AS).

Perusahaan membayar senilai 250 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3,3 triliun. Selain itu, LeEco sudah mengantongi izin membangun kantor yang sanggup menampung lebih kurang 12.000 orang pegawai di atas tanah itu.

Bagi Yahoo, angka tersebut merupakan keuntungan lebih dari dua kali lipat. Perusahaan internet ini dulu membelinya seharga 106 juta dollar AS atau setara Rp 1,4 triliun pada 2006.

Sedangkan dari sisi LeEco, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Bizjournals, Senin  (20/6/2016), kesepatakan jual beli di atas menunjukkan betapa besar dan seriusnya rencana ekspansi mereka ke AS.

Selama ini, orang-orang menjuluki LeEco sebagai Netflix dari China. Namun orang-orang baru mengenal perusahaan tersebut baru-baru ini saja.

Sementara itu LeEco sudah mulai mengembangkan bisnis mereka ke ranah lain, yaitu elektronik konsumer serta mobil bertenaga listrik. Ada juga kabar bahwa mereka merupakan penyokong dana untuk startup pembuat mobil elektrik bernama Faraday Future.

Pergerakan baru perusahaan China

Masuknya LeEco ke AS menandai pergerakan pola pikir pada perusahaan China. Menurut analis teknologi Rob Enderle, pergerakan ini mirip dengan yang terjadi di Jepang pada 1970 silam.

“Mereka sadar tidak akan bisa sukses di AS jika tidak secara besar-besaran menunjukkan eksistensinya. Semua dimulai dari Lenovo dan kini merambat ke perusahaan China lainnya yang mulai membeli properti di AS. Semua ini baru awal sebuah cerita saja,” komentar Enderle.

Sekadar diketahui, LeEco memang dikabarkan akan menghadirkan layanan aliran video serta perangkat genggam mereka di AS pada pertengahan tahun ini. Sumber mengatakan bahwa perusahaan China tersebut sedang melakukan negosiasi dengan para pemegang hak cipta video di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com