Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera Tersembunyi Ungkap Karyawan Boeing Takut Naik B787

Kompas.com - 21/06/2016, 10:12 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah film dokumenter yang tayang di stasiun televisi Aj Jazeera mengungkap fakta sejumlah keluhan dan ketakutan karyawan dan mantan karyawan Boeing yang merakit pesawat B787 Dreamliner.

Dengan kamera tersembunyi, salah seorang karyawan masuk ke fasilitas perakitan pesawat generasi terbaru Boeing itu di Charleston, South Carolina, AS dan menanyai sejumlah karyawan yang bekerja di sana.

Hasilnya, Dikutip KompasTekno dari AviationSquad, Selasa (20/6/2016), 10 dari 15 karyawan Boeing yang ditanya apakah mereka mau naik/terbang dengan pesawat yang sedang mereka rakit (B787), menjawab dengan tidak.

"(Desainnya) cacat, mungkin saya akan naik, tapi itu perbuatan nekat," kata seorang pekerja yang wajah dan suaranya disamarkan dalam video.

Pekerja lainnya menimpali, "Kami tidak merakitnya agar bisa terbang, kami merakitnya untuk dijual."

YOSHIKAZU TSUNO / AFP Salah satu Boeing 787 Dreamliner milik maskapai All Nippon Airways (ANA).

B787 Dreamliner memang menghadapi kendala teknis serius, bahkan dalam satu tahun saat resmi dioperasikan secara komersil pada 2013.

Setidaknya dalam tahun itu, ada empat insiden yang dialami oleh B787 yang dioperasikan oleh maskapai Jepang, ANA dan JAL, semuanya terkait dengan masalah baterai lithium-ion yang digunakan dalam pesawat.

Insiden tersebut mengakibatkan Federal Aviation Administration (FAA) meng-grounded atau mengeluarkan larangan terbang untuk semua tipe B787 di seluruh dunia, sebelum akhirnya Boeing melakukan tindakan korektif.

Tanggapan Boeing

Boeing sendiri mengatakan dokumenter tersebut bersifat bias. Kepada News.com.au, juru bicara Boeing mengatakan, "Komentar beberapa orang yang tidak jelas identitasnya yang bernada marah/kecewa membawa agenda pribadi, rekaman dengan kamera tersembunyi juga bertentangan dengan profesionalisme dan dedikasi yang ditunjukkan rekan kerja kami yang setiap hari membangun pesawat penumpang yang canggih."

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com