Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Berminat Beli Saham Perusahaan Mobil China

Kompas.com - 19/07/2016, 07:19 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Samsung dikabarkan sedang bernegosiasi untuk membeli saham milik perusahaan mobil asal China, BYD. Pembelian dilakukan dengan tujuan memperkuat lini bisnis prosesor khusus mobil elektrik yang saat ini tengah mereka kembangkan.

Cerita pengembangan bisnis prosesor mobil elektrik bermula pada Desember lalu. Saat itu, Samsung yang sudah terkenal sebagai salah satu produsen ponsel terbesar dunia, mulai membentuk tim baru khusus untuk menangani bisnis otomotif.

Tim tersebut bertugas mencari jalan pengembangan menuju bisnis otomotif, sebagai antisipasi terhadap tren industri ponsel global yang kian menurun.

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ini perusahaan mobil dan teknologi telah membuat serangkaian kerja sama. Hal ini sejalan dengan makin tingginya kebutuhan komponen elektronik, software dan ketatnya situasi persaingan pembuatan mobil elektrik, mobil tanpa sopir, dan mobil yang terhubung ke internet.

“Investasi terbaru kami bertujuan memperkuat bisnis komponen kendaraan elektrik sekaligus bisnis ponsel untuk kedua perusahaan. Kami berencana mendiskusikan soal kerjasama dengan berbagai bisnis lain,” tulis Samsung dalam keterangan resminya.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Reuters, Selasa (19/7/2016), Samsung mengatakan saat ini belum memastikan besar uang yang akan dikeluarkan untuk pembelian saham BYD.

Ada kemungkinan, pembelian saham baru tersebut akan mencapai nilai lebih kurang 449 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 5,8 triliun. Uang tersebut akan membuat raksasa elektronik Korea Selatan itu memegang 4 persen saham BYD.

Namun di sisi lain, gosip tersebut ditepis oleh BYD. Perusahaan kendaraan elektrik yang disokong oleh Berkshire Hathaway Inc milik Warren Buffet itu memang mengakui adanya pengajuan pembelian saham dari Samsung.

Namun BYD enggan mengungkap detil atau porsi saham yang akan dibeli perusahaan Korea Selatan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com