Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Opera oleh Konsorsium China Batal, Skenario Baru Diajukan

Kompas.com - 19/07/2016, 10:21 WIB

KOMPAS.com - Rencana konsorsium perusahaan China untuk mengakuisisi perusahaan software Norwegia, Opera senilai 1,2 miliar dollar AS menemui jalan buntu. Pihak konsorsium kini mengajukan penawaran baru.

Kebuntuan tersebut dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (19/7/2016), diakibatkan karena salah satu perusahaan dalam konsorsium itu khawatir tentang privasi yang ada di dalam teknologi Opera akan dipermasalahkan oleh pihak Amerika Serikat di masa mendatang.

Seperti diketahui, kesepakatan akuisisi ini membutuhkan lampu hijau baik dari pemerintah China maupun Amerika Serikat.

Untuk itu, Kunqi konsorsium yang di dalamnya terdapat perusahaan distributor game mobile asal Beijing, Kunlun Tech Co. dan perusahaan pencarian dan keamanan Qihoo 360 Technology Co menawarkan penawaran baru untuk membeli beberapa bisnis konsumer Opera saja.

Mereka akan mengakuisisi bisnis mobile phone dan browser komputer desktop milik Opera, divisi aplikasi performa dan privasi, bisnis lisensi teknologi, serta saham Opera di perusahaan joint venture China, nHorizon.

Konsorsium tidak lagi menyertakan bisnis iklan dan pemasaran Opera, operasi TV, serta aplikasi terkait game milik Opera dalam paket pembelian.

Harapannya adalah, klausul pembelian baru itu akan mempermudah konsorsium mendapat persetujuan dari pemerintah AS saat diaudit.

"Sepanjang pengetahuan kami, ini (pembatalan) disebabkan oleh layanan lain Opera yang menyangkut banyak sekali privasi pengguna, ini akan diperiksa sangat teliti saat audit oleh pemerintah AS, dan bisa menunda proses akuisisi enam bulan hingga satu tahun," kata sumber dalam Kunlun tersebut.

"Karena itu, kami menawarkan pilihan lebih baik, dan membeli aset inti Opera, yaitu bisnis konsumer sebagai target akuisisi," imbuhnya.

Opera belum mmeberikan keterangan resmi terkait skenario baru akuisisi perusahaannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com