Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pokemon Go" Batal Dirilis di Jepang, Saham Nintendo Turun

Kompas.com - 21/07/2016, 06:54 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Para gamer di Jepang, kampung halaman Nintendo, sia-sia menanti peluncuran Pokemon Go. Rakasasa game itu batal meluncurkan permainan tersebut dan sebagai akibatnya, nilai saham mereka turun.

Penurunan nilai saham Nintendo tercatat 13 persen menjadi 27,765 yen, atau setara Rp 3,4 juta per lembar. Namun, penurunan ini belum seberapa jika dibandingkan dengan penguatan yang sempat terjadi pada pekan sebelumnya saat peluncuran perdana Pokemon Go.

Penguatan yang dimaksud adalah naiknya nilai saham Pokemon Go hingga sebesar 86 persen. Kapitalisasi pasar perusahaan ini pun ikut melonjak dengan tambahan nilai 17 miliar dollar AS atau setara Rp 222,9 triliun.

Baca: Berkat Pokemon Go, Nintendo Lampaui Sony

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Reuters, Kamis (21/7/2016), sebelumnya Pokemon Go disebut-sebut akan meluncur di Jepang pada Rabu (20/7/2016). Sayangnya Niantic membatalkan rencana itu.

Ada kemungkinan bahwa pembatalan itu dilakukan akibat kebocoran informasi yang menyebutkan waktu peluncuran Pokemon Go di Jepang.

Seperti diketahui, Pokemon Go menarik minat banyak orang di seluruh dunia. Dan di Jepang, negara yang merupakan kampung kelahiran Pokemon, merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang sangat antusias menanggapi peluncurannya.

Kekhawatiran Niantic adalah ketidaksanggupan mereka untuk menangani lonjakan pengguna yang terjadi mendadak di saat bersamaan. Karena itu perusahaan memutuskan menunda peluncuran di Jepang.

Juru bicara Pokemon Company, pemegang merek game tersebut, enggan mengungkap lebih jauh soal pembatalan rilis resmi di Jepang. Dia hanya mengatakan bahwa perusahaan belum menentukan tanggal perilisan resmi di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com