Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung: Indonesia Itu Seperti Lima Negara Digabungkan

Kompas.com - 25/07/2016, 18:14 WIB
Oik Yusuf

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Indonesia adalah negeri ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Masyarakatnya memiliki budaya yang beraneka ragam. Hal ini ternyata menghasilkan tantangan tersendiri dalam memasarkan produk digital appliance alias rumah tangga elektronik.

"Di mata kami, Indonesia itu seperti lima negara yang digabungkan. Masyarakatnya sangat beraneka rupa, beda daerah atau beda komunitas, beda juga budayanya. Kami mesti pintar-pintar menyesuaikan cara pemasaran produk," ujar Direktur Sales and Marketing grup Digital Appliances Samsung Electronics, Eunjou Min saat KompasTekno mengunjungi kantornya di kawasan perkantoran Samsung Digital City di kota Suwon, Korea Selatan, Jumat (22/7/2016) lalu.

Min berkisah, suatu ketika Samsung mengadakan kampanye pemasaran skala nasional di Indonesia dengan menggelontorkan budget besar-besaran. Tapi ternyata hasilnya memble karena ternyata daerah-daerah di Tanah Air memberikan respons berbeda.

Dia mencontohkan komunitas Tionghoa di beberapa wilayah yang merayakan Imlek, tapi tidak demikian halnya dengan anggota masyarakat lain di luar itu. Demikian juga, komunitas-komunitas lain pun memiliki perayaan dan budaya berbeda.

"Belajar dari sana, kami menyesuaikan strategi untuk masing-masing daerah. Tak bisa dipukul rata semuanya. Kalau Vietnam bisa dibagi menjadi tiga daerah, Indonesia itu seperti delapan," kata Min memberi perbandingan.

Selain itu, ada juga faktor lain yang turut memengaruhi strategi Samsung di Indonesia, seperti perbedaan harga yang lumayan jauh antar wilayah karena ongkos logistik, juga ukuran rumah konsumen yang relatif tidak begitu besar sehingga menyebabkan masyarakat lebih menyukai perabot berukuran kecil.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Direktur Sales and Marketing grup Digital Appliances Samsung Electronics, Eunjou Min
Secara umum, Min mengatakan konsumen Indonesia cenderung memilih perabot elektronik yang terjangkau dan hemat daya.

Samsung pun mesti berkompromi demi mengirit listrik perangkat. Ini disebutnya bertolak belakang dengan negara lain di kawasan Asia, misalnya Taiwan.

"Kalau di sana, konsumen senang perabot yang serba besar. Seperti orang Amerika saja, lebih besar dianggap lebih baik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com