Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Bakal "Bebaskan" Pelacak Korban Bencana

Kompas.com - 30/08/2016, 15:57 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Facebook berencana mengubah kebijakan soal fitur pelacak korban bencana atau Safety Check. Perubahan yang dimaksud akan membuatnya menjadi suatu fitur umum yang bisa diaktifkan oleh siapapun dalam keadaan darurat.

Rencana ini diungkap oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg saat bicara dalam pertemuan di Universitas Luiss di Roma, Italia.

“Saat Safety Check mulai diluncurkan beberapa tahun lalu, fitur ini hanya dipakai saat terjadi bencana alam. Kami pun mengubahnya agar bisa diaktifkan saat terjadi serangan teroris, karena hal ini menjadi sesuatu yang umum terjadi selama beberapa tahun belakangan,” terang Zuckerberg.

“Rencana kami berikutnya adalah memastikan agar komunitas bisa menyalakan Safety Check ini saat terjadi bencana tertentu di dekat mereka,” imbuhnya.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Selasa (30/8/2016), rencana perubahan kebijakan Safety Check ini masih belum memiliki tenggat waktu yang jelas. Namun jika sudah meluncur, fitur yang terbuka untuk umum itu berpotensi memberikan citra positif.

Untuk diketahui, sejak peluncuran Safety Check pada 2014, Facebook kerap dikritik karena hanya menyalakannya saat terjadi bencana tertentu.

Misalnya, saat terjadi serangan teroris di Paris, fitur untuk mengecek kondisi orang tercinta itu langsung dinyalakan. Sedangkan saat serangan serupa terjadi di Lebanon, Facebook sama sekali tak mengaktifkannya.

Baca: Facebook Lacak Korban Paris tetapi Beirut Tidak, Ini Kata Zuckerberg

Pasca kejadian itu Facebook menerima banyak kritik dan akhirnya mulai memperluas jangkauan Safety Check buatannya. Selanjutnya, dengan membukakan akses Safety Check untuk pengguna, jangkauan aktivasinya bisa jadi akan lebih luas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com