Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galaxy Note 7 Tertunda karena Pengujian Tambahan

Kompas.com - 01/09/2016, 11:02 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Di tengah-tengah tingginya angka permintaan pasar terhadap Galaxy Note 7, Samsung terpaksa menunda pengiriman smartphone terbaru itu lantaran harus melakukan langkah-langkah “quality control”.

“Pengapalan Galaxy Note 7 ditunda karena harus dilakukan pengujian-pengujian tambahan untuk memastikan kualitas produk,” sebut juru bicara Samsung dalam sebuah pernyataan yang dirangkum KompasTekno dari Reuters, Kamis (1/9/2016).

Kiriman Galaxy Note 7 ke tiga operator seluler terbesar di Korea Selatan, yakni SK Telecom, LG UPlus, dan KT Corp dilaporkan terhenti.

Samsung tidak menjelaskan lebih jauh apa persisnya masalah yang coba dipecahkan lewat “quality control” dimaksud. Yang jelas, beberapa kasus Galaxy Note 7 yang terbakar saat sedang terhubung ke charger telah dilaporkan terjadi di China. Kejadian serupa juga menimpa sejumlah pemilik di Korea Selatan.

Belum diketahui juga apakah pengiriman ke negara lain di luar Korsel akan ikut terdampak dengan adanya "quality control" tambahan ini atau tidak.

Yang jelas, kedatangan Galaxy Note 7 di beberapa wilayah pasar memang mengalami penundaan termasuk di wilayah Eropa, Asia, juga Indonesia.

Di Tanah Air, pihak Samsung Indonesia memundurkan tanggal pengambilan unit Galaxy Note 7 untuk konsumen yang telah melakukan pre order, dari tanggal 1 September menjadi 17 September.

Baca: Galaxy Note 7 Tertunda di Indonesia, Samsung Siapkan Kompensasi

Hal ini disebabkan oleh tingginya minat pasar terhadap Galaxy Note 7 yang jauh melebihi ekspektasi Samsung. Pabrikan Negeri Ginseng itu pun kesulitan memenuhi permintaan untuk menjaga momentum Galaxy Note 7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com