Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2016, 20:16 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan baru WhatsApp memungkinkan data pengguna dibagi ke Facebook, selama diizinkan oleh sang empunya akun. Hal ini memicu kontroversi di kalangan netizen sebab sensitif dengan isu privasi.

Lebih jauh, lembaga pengawas konsumen di Jerman (VZBV) mengancam bakal menggugat WhatsApp atas kebijakan pembagian data tersebut, sebagaimana dilaporkan Independent dan dihimpun KompasTekno, Kamis (22/9/2016).

Baca: Diperbarui, WhatsApp Punya Fitur Mention Teman

VZBV menuding WhatsApp ingkar atas janji yang diumbar pada 2014 silam, ketika layanan chatting tersebut mengumumkan telah diakuisisi Facebook. Kala itu, WhatsApp menegaskan bakal tetap jadi layanan yang independen tanpa ada interupsi dari Facebook.

"Konsumer percaya dengan perkataan WhatsApp bahwa informasi hanya tersimpan di layanan itu tanpa ada yang ditransfer ke Facebook. Kepercayaan ini telah pecah," kata perwakilan VZBV.

Baca: Ingkar Janji WhatsApp soal Iklan dan Facebook

Lembaga tersebut meminta WhatsApp menghapus kebijakan yang ditetapkan per Agustus lalu. Jika permohonan itu tak diindahkan hingga akhir bulan ini, VZBV akan menuntut WhatsApp ke meja hijau.

Perwakilan WhatsApp dan Facebook belum memberikan tanggapan resmi soal tuntutan VZBV. Sebelumnya, WhatsApp mengatakan kebijakan transfer data ke Facebook bakal bermanfaat bagi pengguna.

Sebab, data itu bisa membantu para pengiklan untuk menyasar target yang sesuai. Jika sewaktu-waktu muncul iklan di aplikasi WhatsApp pengguna, maka iklan itu dijanjikan akan sesuai dengan kebutuhan dan ketertarikan pengguna.

Kecaman soal kebijakan ini sendiri bertumpu pada kekhawatiran pengguna kalau-kalau WhatsApp dan Facebook bakal membagi atau menjual data pengguna ke pengiklan. Untuk urusan itu, kedua perusahaan menjamin tak akan terjadi.

Baca: Cara Stop WhatsApp Serahkan Data Anda ke Facebook

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com