Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangkrak 10 Tahun, Proyek Palapa Ring Ditargetkan Rampung 2018

Kompas.com - 29/09/2016, 10:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, proyek Palapa Ring akan rampung dan beroperasi pada akhir tahun 2018. Program pembangunan serat optik yang menjangkau berbagai daerah terpencil itu akan dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur.

“Jadi, pada tahun 2019, semua ibu kota kabupaten dan kotamadya telah terhubung dengan broadband,” ujar Rudiantara seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/9/2016).

Rudiantara menjelaskan, proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Proyek ini pernah terhenti sejak 10 tahun lalu untuk mendapatkan struktur yang tepat untuk pelaksanaannya.

Proyek ini akan membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah non commercial demi pemerataan akses pita lebar (broadband) di Indonesia.

"Proyek Palapa Ring Paket Barat akan menjangkau wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dan Kalimantan Barat (sebagai bagian dari interkoneksi dengan jaringan serat optik yang telah dibangun) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km," tambahnya.

Palapa Ring, lanjutnya, merupakan proyek kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau availability payment (AP).

Skema availability payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana berasal dari dana kontribusi Universal Service Obligation (USO).

"Kementerian Kominfo akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring Paket Timur). Adapun total panjang kabel palapa ring paket timur mencapai 4.450 kilometer, yang terdiri atas 3.850 kilometer kabel laut, dan 600 kilometer kabel di daratan. Jaringan itu berkapasitas 100 gigabit," ungkap dia.

Jika proyek ini sukses, dirinya yakin masyarakat dapat menikmati kecepatan akses data yang lebih merata. Kesenjangan kecepatan pengunduhan data di Jakarta mencapai 7 megabit per detik, sedangkan di wilayah timur hanya 300 kilobit per detik.

"Sejauh ini, pemerintah masih berdiskusi dengan industri telekomunikasi untuk merumuskan kebijakan yang tepat jika projek ini sudah berjalan sepenuhnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com