Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Alasan Google Ubah Foke Jadi Ahok di "Sungai Bersih Jakarta"

Kompas.com - 04/10/2016, 08:18 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Pekan lalu, bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomentar bahwa bersihnya sungai di Jakarta sekarang ini merupakan buah dari program yang dicanangkan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 2008 silam.

Tak semua orang setuju dengan Anies. Sejumlah netizen Tanah Air dengan setengah bercanda mengatakan bahwa Google pun tidak sependapat.

Sebagai “bukti”, mereka menyodorkan hasil pencarian “sungai bersih karena Foke (panggilan Fauzi Bowo)” di kolom mesin pencari Google.

Penulisan kata kunci itu langsung disambut Google dengan saran untuk mengganti nama “Foke” dengan “Ahok” alias Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang kini tengah menjabat.

Saran atau suggestion untuk mengganti keyword yang seolah menunjukkan bahwa Google ingin membantah pernyataan Anies itu kontan dijadikan guyonan di dunia maya.

Bahkan Google Engine bisa protes kalau dibilang sungai bersih karena Foke!” canda seorang pengguna Twitter bernama @Mentimoen.

Hahaha sebagai simbah (sebutan Google), ia tak berbohong,” tulis pemilik akun Twitter lain bernama @ZuAndreas.

Google Pencarian kata kunci sungai bersih karena Foke (grafik merah) dan sungai bersih karena Ahok (grafik biru) mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir, menyusul pernyataan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pantauan KompasTekno di Google Trends untuk wilayah Indonesia, pencarian kata kunci terkait sungai Jakarta mengalami peningkatan pada awal Oktober menyusul pernyataan Anies di atas.

Kata kunci “sungai bersih karena Foke” mencatat jumlah pencarian tertinggi, disusul “sungai bersih karena Ahok”.

Tak jelas apakah para pencari kata kunci kedua memang berniat menelusuri “Ahok” atau mengikuti anjuran Google yang mengganti kata “Foke” dengan “Ahok”.

Cara Google mendata internet

Bagaimana cara search engine Google mencari informasi yang bertebaran di situs web internet? Perusahaan ini memulai dengan membangun database besar lewat proses crawling dan indexing.

Crawling adalah mencari dan mencatat aneka situs web dengan program khusus bernama Googlebot, juga dikenal dengan sebutan robot, bot, atau spider.

“Googlebot menggunakan proses algoritmik: program komputer menentukan mana situs yang harus ditelusuri (crawling), seberapa sering, dan sebanyak apa laman yang diambil dari sebuah situs,” tulis Google dalam laman penjelasannya.

Googlebot dijalankan secara otomatis oleh komputer-komputer powerful yang dimiliki oleh Google. Cara kerjanya mirip dengan kegiatan browsing web oleh pengguna biasa, yakni dengan mengunjungi situs, lalu mengikuti satu tautan ke tautan lain. Begitu seterusnya sehingga makin lama situs yang didata semakin banyak dan sebarannya makin luas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com