KOMPAS.com - Snap Inc., perusahaan induk yang membawahi aplikasi ephemeral messaging populer Snapchat, sedang bersiap melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa AS.
Snap yang sebelumnya bernama Snapchat itu berencana melakukan IPO pada Maret 2017 mendatang.
Penawaran saham perdana ini diperkirakan bakal mendongkrak nilai perusahaan Snap Inc. menjadi 25 miliar dollar AS (Rp 324 triliun), dari valuasi terakhir sebesar 17,8 miliar dollar AS dalam sesi private funding bulan Mei lalu.
Keterangan sumber yang dirangkum KompasTekno dari The Wall Street Journal, Sabtu (8/10/2016) menyebutkan bahwa Valuasi Snap terdongkrak berkat kenaikan pendapatan yang dramatis sejak perusahaan itu mulai menayangkan iklan ke pengguna.
Iklan yang disisipkan di antara posting dari 150 juta pengguna aktif harian Snapchat dan di sela-sela konten dari outlet media rekanan merupakan sumber pendapatan utama Snap.
Baca: Diperbarui, Snapchat Jadi Utamakan Teman Ketimbang Berita
Awal tahun ini, Snapchat memperkirakan pendapatannya bakal mencapai antara 250 hingga 350 juta dollar AS pada 2016. Di 2017, angka tersebut diprediksi bakal naik lebih jauh menjadi 1 miliar dollar AS.
Pada 2015, Snapchat hanya mencatat pendapatan sebesar 60 juta dollar AS.
Tambahan modal dari IPO diperkirakan bakal dipakai sebagai sarana untuk melakukan akuisisi-akuisisi demi mendorong teknologi augmented reality dan virtual reality.
Perubahan nama dari “Snapchat” menjadi “Snap” disinyalir merupakan indikasi bahwa perusahaan tersebut tengah bersiap melebarkan sayap dan mencoba peruntungan di bidang baru, di luar aplikasi flagship Snapchat.
Contohnya seperti Spectacles, kacamata hitam berkamera yang diumumkan oleh Snap beberapa waktu lalu.
Baca: Sedang Populer di Indonesia, Begini Cara Pakai Snapchat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.