Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Onno Purbo: Internet di Indonesia Jauh dari Cukup

Kompas.com - 08/10/2016, 20:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar teknologi dan informasi Indonesia Onno W Purbo menilai ketersediaan akses internet di Indonesia masih jauh dari cukup.

Ia memperkirakan baru sekitar 20 persen warga Indonesia yang bisa menikmati akses internet. Sementara sisanya masih kesulitan menjangkau akses tersebut.

Padahal, menurut Onno, Persatuan Bangsa Bangsa menyatakan bahwa akses internet merupakan salah satu hak asasi manusia.

"Jadi Kementerian Komunikasi dan Informatika melanggar HAM sebenarnya. Pasti pusing dia langsung," kelakar Onno sambil tertawa saat mengisi segmen "Berbagi Iptek" dalam acara Kompasianival di gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Onno mengatakan, pemerintah pernah menargetkan 50 persen warga Indonesia sudah menggunakan internet. Faktanya, hingga tahun ini, target tersebut tak terpenuhi.

"Itu tahun 2015. Ini kan tidak sesuai targetnya," kata Onno.

Baca: Menkominfo: 2019, Internet Cepat Merata di Seluruh Indonesia

Onno berharap Kemenkominfo bisa segera meningkatkan penyebaran penggunaan internet hingga ke desa dan pelosok.

Sebagai informasi, pemerintah lewat program Palapa Ring tengah mempersiapkan penyebaran akses internet ke seluruh pelosok Indonesia. (Baca: Mangkrak 10 Tahun, Proyek Palapa Ring Ditargetkan Rampung 2018)

Menurut Onno, ada cara "curang" agar masyarakat di pelosok bisa mendapatkan akses internet. Dengan gayanya yang santai dan nyentrik, ia membeberkan trik membangun jaringan internet di desa yang tak terjangkau internet yang disediakan pemerintah.

"Gampang saja tekniknya, modalnya tidak mahal dan tidak ribet. Tidak perlu pakai alat canggih juga," kata dia.

Cukup dengan membeli antena yang bentuknya seperti antena TV dan antena bulat. Kemudian disambungkan sehingga menjadi repeater. Harga komponennya pun cukup terjangkau dan bisa dibeli di toko elektronik. Untuk jaringan 3G, harga antenanya bisa lebih mahal.

Solusi yang dimaksud oleh Onno adalah Open Base Transceiver Station, atau disingkat OpenBTS. OpenBTS adalah sebuah perangkat BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan pengguna ponsel untuk menelepon dan berinternet tanpa menggunakan jaringan operator seluler.

"Sinyalnya bagus, tapi ini melanggar hukum," kata Onno disambut tawa peserta.

Baca: OpenBTS Terlarang, Balon Internet Google Melenggang

Perangkat telekomunikasi itu pernah diterapkan di Wamena, Papua. Onno mengatakan, karena mudah mendapatkan bahan dan mengoperasikannya, maka guru sekolah dasar pun bisa merakitnya. (Baca: Dasar-Dasar Merakit OpenBTS ala Onno Purbo)

Namun, sekali lagi Onno mengingatkan bahwa cara merakit tersebut tidak dibenarkan oleh hukum.

Baca: Onno Purbo Pamer OpenBTS di Forum Internet Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com