Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Baterai Lithium Meledak?

Kompas.com - 14/10/2016, 16:18 WIB

KOMPAS.com - Keputusan Samsung menghentikan penjualan Galaxy Note 7 versi perbaikan karena sejumlah laporan baterai yang meledak atau terbakar dipandang sebagai suatu langkah luar biasa.

Perusahaan raksasa smartphone asal Korea Selatan tersebut menyatakan telah mengidentifikasi masalah baterai tanpa merinci lebih jauh.

Jika isi ulang baterai Lithium-ion terlalu cepat dilakukan atau terdapat kesalahan manufaktur, memang dapat menyebabkan hubungan arus pendek yang menyebabkan kebakaran.

Para ahli kini mendorong industri smartphone untuk mengganti baterai berbahan litium dengan bahan yang lebih aman.

"Saya pikir orang harus mulai mendorong teknologi baterai yang lebih aman," kata ahli penyimpanan energi Professor Clare Grey dari Cambridge University, seperti dikutip KompasTekno dari BBC Indonesia, Jumat (14/10/2016).

"Itu akan menjadi fokus penting penelitian dan pengembangan industri, cacat manufaktur bakal bisa diketahui saat uji coba awal," imbuhnya.

Hanya terdapat 35 kasus Galaxy Note 7 terbakar yang dilaporkan di seluruh dunia dibanding 2,5 juta unit yang dikirim menurut Samsung.

Baterai lithium yang dipakai Samsung ini juga umum dipakai industri teknologi. Jadi apa yang membuatnya berbahaya?

Sebelumnya, penting untuk memahami cara kerja baterai lithium. Baterai ini berisi sebuah katoda, anoda, dan litium.

Katoda dan anoda dipisahkan larutan organik bernama electrolyte dan bahan berpori bernama separator.

Litium bergerak menembus separator, di dalam larutan, di antara keduanya.

Charge cepat

Jika baterai di-charge terlalu cepat, itu akan membangkitkan panas, lapisan lithium akan terbentuk di sekitar anoda yang dapat menciptakan hubungan arus pendek.

"Biasanya Anda akan mempunyai sistem manajemen baterai yang mengendalikan tingkat arus charge," kata Grey.

"Baterai dioptimasi agar Anda tidak melakukan charge terlalu cepat, jika Anda melakukan hal ini Anda akan membentuk piringan lithium di baterai."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com