SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Pekan lalu, LeEco sudah memulai debutnya di Amerika Serikat. Melalui sebuah acara di Palace of Fine Arts, San Francisco, AS, perusahaan elektronik tersebut merilis berbagai produk.
Perangkat-perangkat yang dirilis antara lain smartphone Android Le Pro 3, Le S3, sepeda pintar Super Bike, Le VR, dan empat seri TV pintar beresolusi 4K.
Di ajang tersebut, perusahaan asal China ini juga memamerkan mobil listrik otomonos (tanpa sopir) LeSee Pro, yang bakal tayang di film Transformers terbaru, The Last Knight.
Pertanyaan besarnya, siapakah sebenarnya LeEco itu? Mengapa LeEco sampai berani berekspansi ke AS?
Nama LeEco merupakan singkatan dari dua kata, yakni Le dan Ecosystem. Le berasal dari bahasa Mandarin, yang berarti kebahagiaan atau keceriaan. Dapat dikatakan, LeEco merupakan "ekosistem yang membahagiakan".
LeEco berusia relatif muda. Perusahaan ini didirikan oleh Yueting Jia pada tahun 2004. Selain jadi pendiri, Jia juga menjabat sebagai CEO LeEco saat ini.
Pada tahun 2010, LeEco menggebrak dengan menjadi perusahaan streaming film pertama di China yang masuk lantai bursa (IPO).
Satu tahun kemudian, LeEco mendirikan LeVision Pictures, perusahaan yang ditunjuk untuk memproduksi film sendiri.
Pada 2013, LeEco mulai bermain di pasar hardware. Kala itu, LeEco memilih untuk mengembangkan dan menjual perangkat televisi 4K. Perangkat televisi ini juga dilengkapi aplikasi LeTV.
Dengan kata lain, produk televisi tersebut digunakan untuk terus mengembangkan ekosistem konten dari LeTV.
LeEco kemudian sadar, tidak bisa terus mengandalkan pasar China. LeEco harus mengembangkan pasar ke luar China untuk meningkatkan pangsa pasar.
"Amunisi" di AS
Pada tahun 2016, LeEco akhirnya memutuskan untuk masuk ke pasar global. LeEco sudah memulai kiprahnya di India.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.