Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nama Orang" Bisa Jadi Tujuan Perjalanan di Uber

Kompas.com - 24/12/2016, 10:17 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Mashable

KOMPAS.com - Uber merilis sebuah fitur unik, yakni mengubah orang menjadi tujuan perjalanan. Dengan cara demikian, penggguna yang ingin bertemu dengan seseorang tidak perlu lagi bingung membuat janji di suatu tempat, cukup ketik saja nama orang tersebut.

Selanjutnya, nama orang yang dituju pengguna itu akan muncul dalam aplikasi Uber. Nama ini pun kemudian dibaca sebagai titik koordinat di peta dan diperlakukan sebagai tujuan perjalanan.

“Dengan Uber, Anda bisa pergi dari titik A ke B. Lalu sekarang, ada fitur baru bernama Uber to Person, yang memahami bahwa pengguna bukan hanya ingin pergi ke titik B. Pengguna itu ingin bertemu dengan seseorang,” ujar Product Manager Uber, Yuhki Yamashita.

Baca: Pesan Uber, Pengguna Bisa Saja Dapat Taksi Express

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Mashable, Sabtu (24/12/2016), untuk bisa menggunakan fitur ini, pengguna mesti memilih sinkronisasi kontak dengan aplikasi Uber. Setelahnya, maka nama-nama kontak bisa diketik di kolom “Where to?” atau kolom tujuan perjalanan di aplikasi Uber.

Berikutnya, Uber akan mengirimkan pesan pada kontak yang dipilih sebagai tujuan perjalanan. Pesan tersebut berupa permintaan izin untuk mengakses lokasinya melalui GPS dan menetapkan lokasi itu sebagai tujuan perjalanan.

Bahkan jika orang yang dituju tidak memiliki aplikasi Uber, fitur ini tetap akan bisa dipakai. Namun jika orang yang dituju tidak memberikan izin untuk mengakses lokasinya, fitur ini tidak akan bisa dipakai.

Setelah orang yang dituju memberikan izin akses lokasi, aplikasi akan mengunci lokasinya dan dia tidak boleh berpindah tempat dari sana. Pasalnya, izin akses hanya berlaku sekali saja selama 30 menit.

Orang yang dituju itu juga akan mendapatkan perkiraan waktu kedatangan (estimated time arrive - ETA). Atau jika tujuan tersebut memiliki aplikasi Uber, mereka bisa memantau perjalanan sebagaimana yang saat ada orang yang membagikan ETA-nya grup atau siapapun.

Untuk sementara, fitur ini baru bisa diakses di Amerika Serikat. Namun tidak menutup kemungkinan Uber akan merilisnya juga di Indonesia. Tinggal tunggu waktunya saja.

Baca: Uber Dikabarkan Rugi Rp 10,7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mashable

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com