Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Facebook Lama-lama Bikin Menderita

Kompas.com - 26/12/2016, 19:06 WIB

KOMPAS.com - Terlalu banyak menghabiskan waktu di Facebook, melihat foto-foto pasangan yang bahagia atau foto-foto liburan, bisa membuat Anda menderita. Demikian kata para peneliti dari Universitas Copenhagen, Denmark. Penggunaan media sosial secara berlebihan juga bisa memicu rasa cemburu.

Kesimpulan tersebut makin relevan terutama bagi mereka yang 'lebih sering berada di media sosial tanpa terhubung atau terlibat komunikasi aktif dengan para pengguna lain'.

Kajian ini dikutip KompasTekno dari BBC Indonesia, Senin (26/12/2016), melibatkan 1.300 responden, sebagian besar perempuan, dan diterbitkan di jurnal Cyberpsychology, Behaviour, and Social Networking.

"Memakai media sosial seperti Facebook secara terus-menerus bisa berdampak negatif terhadap kondisi emosional Anda," kata peneliti di artikel tersebut. Disebutkan pula pemakaian yang berlebihan bisa membuat Anda merasa tidak puas dengan apa yang Anda punya saat ini.

Yang terjadi kemudian adalah, kata tim peneliti, muncul perasaan negatif setelah membaca update atau melihat foto-foto di Facebook.

Mengapa bisa terjadi?

Para pakar mengatakan, hal ini disebabkan oleh apa yang disebut sebagi 'perbandingan sosial yang tidak realistis'. Lantas, bagaimana mengatasi perasaan cemburu atau mood yang rusak gara-gara melihat foto-foto orang lain yang tampak begitu bahagia di media sosial?

Para peneliti menyarankan untuk lebih aktif berkomunikasi dengan para pengguna lain di media sosial. Ini jauh lebih baik daripada hanya 'memelototi foto-foto tanpa bertegur sapa dengan pengguna lain'.

Cara lain adalah dengan berhenti sama sekali memakai media sosial, misalnya selama satu pekan, yang lebih sering disebut sebagai detoks digital, memutus sama sekali 'keterkaitan dengan Facebook, Twitter, dan sejenisnya'.

Atau mungkin Anda tertarik dengan keputusan beberapa kawan yang secara dramatis menghapus aplikasi Facebook di smartphone mereka.

"Saya memang sengaja menghilangkan dan menghapus Facebook dari kehidupan saya. Saya merasa jauh lebih tenang sekarang," kata peneliti itu.

"Dulu saya menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di Facebook, kini saya bisa lebih banyak mengerjakan hal-hal lain yang jauh lebih bermanfaat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com