Menkominfo: Yang Diblokir Bukan Cuma Situs Islam

JAKARTA, KOMPAS.com - Awal tahun 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diberitakan menutup akses 11 situs yang dinilai mengandung konten negatif seperti ujaran kebencian, fitnah, provokasi, SARA, hingga penghinaan simbol negara.

Pemblokiran terhadap situs-situs yang sebagian besar berhaluan Islam tersebut memancing reaksi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Baca: Ini Dia 11 Situs yang Terbaru Diblokir Pemerintah)

"Langkah ini bisa menjadi pro-kontra meski berdalih memberantas paham radikalisme dan terorisme," ujar ketua MUI Zainut Tauhid Saadi melalui keterangan tertulis, Senin (9/1/2016).

Menanggapi hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan bahwa pihaknya tak hanya memblokir situs radikal berhaluan Islam, namun juga situs-situs lain yang ditengarai menayangkan konten negatif.

"Yang tidak berafiliasi dengan Islam pun ada," kata Rudiantara saat berbicara dalam diskusi News or Hoax di Media Center DPR RI, kompleks parlemen, bilangan Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Hanya saja, lanjut dia, pemblokiran situs-situs lain yang bermuatan negatif itu relatif kurang diketahui publik karena memang tidak diumumkan oleh Kemenkominfo.

Meski tidak diumumkan melalui konferensi pers, Rudiantara menjelaskan bahwa pihak Kemenkominfo selama ini selalu memaparkan situs-situs yang diblokir setiap bulan di laman situs Kemenkominfo di alamat www.kominfo.go.id. Nama situs dicantumkan berikut jenis konten yang dinilai melanggar.

"Ada yang situs, ada juga yang bukan. Tiap bulan clear, jelas, berapa yang ditapis karena pornografi, bullying, penipuan, dan lain-lain. Totalnya jumlah yang diblokir hampir 780.000," pungkas Rudiantara.

Baca: Kenapa Orang Indonesia Doyan Sebar Hoax di Medsos?