Situs Urun Dana "Wujudkan.com" Berhenti Beroperasi

KOMPAS.com - Situs crowdfunding (urun dana) bikinan anak bangsa, Wujudkan.com, bakal memasuki usia ke-5 pada Februari 2017 ini. Sayangnya, di tengah kegembiraan menuju usia baru tersebut, pihak perusahaan membawa sebuah berita buruk, situs Wujudkan.com akan berhenti beroperasi mulai 31 Maret 2017 mendatang.

Apa alasan penghentian operasi tersebut? Melalui blog resminya, Wujudkan.com mengungkap alasan utama penutupan layanan adalah angka proyek yang sukses menggalang dana melalui layanannya sangat sedikit.

"Namun, di tengah optimisme itu kami harus menghadapi kenyataan bahwa selama lima tahun berjalan, jumlah kreasi yang sukses menggalang dana tidak pernah lebih dari 12 persen," tulis pihak Wujudkan.com, sebagaimana KompasTekno kutip, Kamis (2/2/2017).

"Ini sebuah angka yang bagi kami terlalu sedikit. Selama lima tahun kami terus berupaya untuk meningkatkannya dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang kami punya. Namun, angka ini tidak juga meningkat," tuturnya lagi.

Jumlah proyek yang sukses memang sangat dibutuhkan oleh situs crowdfunding semacam Wujudkan.com ini. Situs seperti ini punya sistem monetisasi dengan mengambil biaya dari proyek yang berhasil.

"Angka ini menjadi penting, karena Wujudkan.com bukanlah sebuah lembaga dana. Wujudkan.com adalah sebuah badan usaha. Angka ini menjadi penting karena biaya operasional yang diperlukan menjadi terlalu besar," lanjutnya.

Saat ini, para pengguna masih bisa melakukan donasi di 11 proyek tersisa yang ada di Wujudkan.com. Meskipun begitu, pengguna sudah tidak bisa lagi membuka sebuah proyek urunan dana yang baru.

Pada tanggal 31 Maret 2017, pihak Wujudkan.com berjanji untuk mengirimkan laman statis dari semua kampanye yang pernah dijalankannya, agar dapat dipasang di blog atau server masing-masing.

Blog Wujudkan juga akan dipindahkan ke wadah baru. Sehingga semua tips cara crowdfunding yang pernah ditulis dapat terus dibaca.

Situs Wujudkan.com sendiri pernah menjadi tempat urunan dana untuk karya-karya besar. Di antaranya album musik untuk anak-anak dari Popzzle dengan judul Tribute to Ibu Soed dan sebuah film layar lebar dari Riri Riza dan Mira Lesmana berjudul Atambua 39 derajat celcius.