Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Demi Trump, Samsung Dikabarkan Buka Pabrik di Amerika

Samsung "Buka Pabrik" di Amerika, Trump Pun Gembira

Kompas.com - 05/02/2017, 13:21 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com — Samsung dikabarkan bakal membuka fasilitas produksi untuk home appliances di Amerika Serikat. Keputusan tersebut dibuat menyusul kebijakan impor yang dicanangkan Presiden AS Donald Trump.

Trump mengatakan bakal menaikkan pajak impor bagi perusahaan elektronik yang memproduksi perangkat di luar AS. Sebaliknya, jika membuat pabrik di AS, Trump bakal memangkas pajak pendapatan.

Kebijakan ini mula-mula dikhususkan untuk Apple yang notabene merupakan perusahaan berbasis AS. Selama ini, Apple diketahui memproduksi iPhone di China sehingga perputaran duitnya sedikit banyak mengalir ke Negeri Tirai Bambu, bukan di AS.

Mendengar kabar soal rencana Samsung membuat pabrik di AS, Donald Trump pun senang. Ia menyampaikan apresiasinya kepada pabrikan Korea Selatan tersebut di Twitter, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dihimpun KompasTekno, Jumat (3/2/2017).

"Terima kasih @Samsung! Kami senang dengan kehadiranmu," kata dia.

Samsung masih menolak memberikan komentar detail soal rencana ekspansi manufaktur ke AS. Letak fasilitas produksi dan kapan mulai beroperasi belum bisa diketahui.

"Kami masih terus mengevaluasi kebutuhan investasi baru di AS yang bisa membantu kami memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen," begitu pernyataan resmi Samsung.

Selain Samsung, LG yang juga berasal dari Korea Selatan kabarnya juga berniat membangun fasilitas produksi untuk home appliances di Tennessee, AS. Namun, sama seperti Samsung, LG masih irit bicara secara spesifik.

"Ini (punya pabrik di AS) adalah hal yang dipertimbangkan LG sejak jauh hari," kata perwakilan LG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com