Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Konflik, Presiden Uber Hengkang dari Perusahaan

Kompas.com - 20/03/2017, 09:32 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Recode

KOMPAS.com - Presiden Uber, Jeff Jones, mengundurkan diri setelah baru enam bulan bekerja di perusahaan ride-sharing tersebut. Sumber dalam menyebut alasan Jones tak lain karena banyaknya masalah di tubuh perusahaan.

Masalah itu dimulai dari bergabungnya CEO Travis Kalanick ke dewan penasihat keuangan Donald Trump, hingga insiden pelecehan seksual yang menyebabkan Uber kehilangan pengguna.

Terlepas dari semua itu, Jones agaknya paling keberatan dengan rencana Kalanick untuk memperkerjakan seorang Chief Operational Officer (COO). Hal tersebut dikatakan Kalanick dalam sebuah surat yang dibagi ke seluruh pegawai.

"Setelah kami mengumumkan rencana merekrut COO, Jeff meragukan masa depannya di Uber," kata Kalanick, sebagaimana dilaporkan Recode dan dihimpun KompasTekno, Senin (20/3/2017).

Jones pun seakan mengiyakan pernyataan Kalanick melalui pernyataan resmi yang tersebar secara umum.

"Sekarang jelas bahwa pendekatan kepemimpinan yang diterapkan pada karir saya tak konsisten. Saya tak bisa melanjutkan jabatan sebagai Presiden Uber," ia menuturkan.

Diketahui, jabatan Presiden Uber merupakan jabatan eksekutif tertinggi kedua setelah CEO. Penambahan COO akan memangkas peran dan wewenang Jones di perusahaan. Singkatnya, ia bakal punya dua petinggi, yakni CEO dan COO.

Mantan rekan kerja Jones mengaku tak heran Jones akhirnya keluar dari Uber, meski pria tersebut merupakan salah satu pegawai yang direkrut besar-besaran oleh Uber karena dianggap cemerlang.

"Jones tak suka ada konflik," begitu kata mantan rekan kerja Jones.

Belakangan ini konflik memang sedang bersahabat baik dengan Uber. Konflik pertama adalah bergabungnya CEO Uber, Travis Kalanick, di dewan penasihat keuangan Presiden AS, Donald Trump, beberapa saat lalu. Uber didemo massa dan akhirnya kehilangan lebih dari 200.000 pengguna. Alhasil Kalanick memilih hengkang dari tim Trump.

Lantas muncul masalah kedua, yakni laporan dari salah satu mantan pegawai Uber yang menyebut perusahaan itu mengabaikan kasus pelecehan seksual yang menimpa dirinya.

Baca: Eks Karyawati Uber Curhat Pelecehan Seksual yang Dialaminya

Bukannya menyelidiki laporan dari mantan pegawai itu, Uber justru mengancam bakal memecat sang pegawai dengan laporan kinerja buruk. Sang pegawai pun menuliskan pengalamannya di internet dan tersebar luas. Lagi-lagi Uber kehilangan pengguna.

Belum lagi masalah-masalah lainnya seperti tuduhan pencurian desain, video Kalanick memaki supir Uber, serta protes dari supir Uber karena pendapatan mereka dipangkas.

Baca: Pertengkaran CEO Uber dengan Sopir Uber Terekam Kamera

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Recode

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com