Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Ini Bakal Bikin Pengguna Android Tidak Remehkan Malware

Kompas.com - 08/05/2017, 15:28 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa Android sebagai platform terbuka banyak diincar oleh para pembuat software jahat alias malware. Saking banyaknya, kehadiran malware di Android banyak diremehkan pengguna. Namun, situasi bakal segera terakhir.

Temuan terakhir pada tahun 2017 menunjukkan fakta yang sangat mencengangkan dan mengejutkan.

Pada kuartal pertama tahun ini saja, firma keamanan G Data sudah menemukan 750.000 malware Android baru. Artinya, tiap hari ada hampir 8.400 malware yang muncul, atau satu setiap 10 detik.

Diperkirakan sebanyak 3,5 juta malware Android baru akan muncul pada 2017. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan total malware Android pada 2016 yang tercatat di kisaran  3,2 juta, masih menurut G Data.

Selain jumlah malware yang terus meningkat, perangkat Android juga berisiko terinfeksi program jahat karena distribusi OS versi terbaru tidak merata.

Hanya 4,9 persen perangkat menjalankan OS Android 7.0 Nougat. Padahal, OS terbaru diperlukan karena menawarkan tingkat keamanan tertinggi dibandingkan versi terdahulu.

G Data Proyeksi pertumbuhan jumlah malware Android di 2017 menurut G Data.
“Sebanyak 20 persen masih menggunakan Android versi 4.4, 32 persen versi 5 dan 31,2 persen Android 6.0. Tulis G Data dalam laporannya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gadgets 360, Senin (8/5/2017).

“Masalahnya, provider pihak ketiga tidak membuat adaptasi sistem operasi baru untuk disalurkan ke perangkat lawas (lebih tua dari setahun),” imbuh G Data.

Meski demikian, sebagian besar malware diketahui hanya beredar di toko-toko aplikasi phak ketiga yang meragukan, bukan toko aplikasi resmi Google Play Store.

Sistem operasi berikutnya, Android O, diperkirakan bakal mengubah kebijakan soal instalasi aplikasi dari sumber tak resmi (unknown sources).

Nantinya, pengguna akan perlu memberi izin tiap kali akan memasang aplikasi macam ini, sehingga mempermudah pengawasan oleh pengguna, sekaligus mempersulit instalasi malware secara diam-diam.

Baca: Android Lebih Gampang Dibobol daripada iPhone, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com