1.000 Sekolah Dapat Internet Gratis dari XL Axiata

GIANYAR, KOMPAS.com - Operator seluler XL Axiata memberikan bantuan infrastruktur internet 4G LTE secara gratis kepada 12 sekolah di Bali.

Ini merupakan bagian dari program CSR "1.000 Sekolah Broadband" yang dicanangkan perusahaan tersebut sejak November 2016 lalu.

Adapun, 12 SMA dan SMK Bali yang berkesempatan pertama mendapatkan kesempatan menerima program tersebut adalah SMAN 2 Bangli, SMAN 1 Amlapura, SMK Pariwisata Biwi Tabanan, SMAN 1 Kediri, SMAS Pariwisata Saraswati, SMAN 5 Denpasar, SMAN 3 Singaraja, SMA N 1 Pupuan, SMKS PGRI 3 Denpasar, SMKN 1 Denpasar, SMKS TI Bali Global, dan SMKN 3 Batubulan.

"Kami bukan guru, tetapi kami bisa memberikan infrastruktur supaya SMA dan SMK bisa muncul ke permukaan," ujar Eka B. Danuwirana, Chief of Corporate Affairs Officer XL Axiata, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MOU) antara pihak XL dan Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Bali, Senin (8/5/2017).

Dengan adanya internet, para siswa diharapkan bisa menampilkan atau memamerkan karyanya ke situs-situs luar.

"Lewat internet bisa diekspose (karya siswa) ke luar negeri lewat situs web. Siapa tau, dari internet orang luar negeri bisa lihat (karya tersebut) dan undang ke luar negeri," kata Eka.

XL sendiri memulai program "1.000 Sekolah Broadband" pada November 2016 lalu. Program tersebut memang menyasar SMA dan SMK.

Hingga akhir tahun, program CSR itu dikatakan sudah mencakup 100 SMA dan SMK di 30 kabupaten/kota, dan 15 provinsi. Dengan demikian, setidaknya sudah sekitar 5.000 ribu siswa yang mendapatkan manfaat dari program ini.

Melalui program ini, XL akan memasang perangkat dan menyediakan internet secara gratis selama 1 tahun ke sekolah yang dituju. XL sendiri mendapat data-data sekolah yang dituju dari Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk memastikan perangkat dan internet dimanfaatkan secara maksimal dan sesuai sasaran, XL Axiata akan melakukan pelatihan kepada pengelola sekolah dan anak didik yang akan bertanggung jawab mengoperasikan perangkat serta pengguna aktifnya.

Baca: Ini Cara Agar Sekolah Indonesia Bisa Bersaing di Dunia Sains Internasional