Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Cyber Makin Kencang, Indonesia Sudah Siap?

Kompas.com - 08/06/2017, 10:05 WIB

KOMPAS.com - Serangan cyber makin kencang belakangan ini. Data dari sejumlah lembaga memperlihatkan, aktivitas serangan meningkat. Beberapa kalangan mengingatkan bahwa serangan cyber juga mulai beralih dari mendapatkan keuntungan ekonomi ke kepentingan politik. Karena itu, pengamanan akses dan data perlu ditingkatkan.

Data dari sejumlah lembaga yang dikumpulkan sejak beberapa pekan lalu hingga Minggu (4/6/2017) menunjukkan peningkatan serangan itu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan, serangan yang berdampak pada 10 juta lebih identitas terus meningkat. Tahun 2014, serangan berdampak pada 11 juta identitas, 2015 naik menjadi 13 juta identitas, dan 2016 naik lagi menjadi 15 juta identitas.

Kominfo bahkan menyatakan, Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar negara-negara di dunia yang masuk dalam target perang cyber. Dari 10 negara sasaran, Indonesia berada di urutan kelima atau keenam.

Symantec, sebuah perusahaan perangkat lunak, dalam Internet Security Threat Report tahun ini melaporkan serangan terhadap jaringan internet secara global. Semula, Indonesia berada di peringkat ke-29 pada 2015. Namun, tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-17. Surat elektronik (e-mail) dengan kandungan perangkat lunak perusak dari semula 1 dalam 236 surel kini menjadi 1 dalam 156 surel.

Laporan Akamai State of the Internet Security pada triwulan pertama 2017 menyebut, Indonesia menempati peringkat ke-17 dalam serangan melalui 3,2 juta permintaan laman berbahaya terhadap pelanggannya.

Michael Smith, Security Chief Technology Officer Asia Pacific & Japan Akamai Technologies, melalui korespondensi surat elektronik menerangkan, penyebabnya adalah populasi internet yang tinggi. Berdasarkan riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, jumlahnya mencapai 132,7 juta pada 2016.

Senior Director Systems Engineering Asia Pacific Symantec Sherif El-Nabawi, beberapa waktu lalu, juga mengatakan, serangan cyber di Indonesia meningkat karena aktivitas penggunaan internet meningkat tajam.

Para penyerang melihat data penggunaan internet yang mengindikasikan adanya perputaran uang dalam jumlah besar di negara itu sehingga mereka akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan.

Meski demikian, lembaga ini mengingatkan bahwa motivasi penyerang sekarang mulai beralih dari ekonomi ke kepentingan politik dengan melakukan sabotase, seperti di beberapa negara Timur Tengah.

”Indonesia cukup rentan karena masuk dalam 10 besar serangan cyber. Kita bahkan bisa melihat di sebuah tautan di internet yang menampilkan data jumlah serangan cyber di seluruh dunia secara langsung, baik data sekarang maupun data kemarin. Indonesia masuk urutan kelima atau keenam negara target,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Risiko meningkat

Guru besar ilmu komputer dari ABFI Institute Perbanas, Richardus Eko Indrajit, juga menjelaskan bahwa risiko serangan cyber kian meningkat pada masyarakat yang makin bergantung pada teknologi dan internet. Bagi individu yang menjadi bagian dalam organisasi, faktor manusia menjadi salah satu penentu dalam menangkal serangan cyber.

”Manusia kerap menjadi titik terlemah karena mereka bisa jadi salah satu sasaran dalam serangan cyber. Jika pertahanan pada infrastruktur internet sudah kuat, belum tentu sama di tingkat manusia,” kata Eko.

Keadaan itu menjadi tantangan paling berat. Karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mengikuti prosedur keamanan, seperti rutin mengganti kode akses ke aplikasi atau data mereka. Biasanya password jarang diganti karena malas menghafalkan hal baru. Tingkat kesulitan password juga rendah karena terkait dengan data pribadi, seperti tanggal lahir atau hobi, sehingga mudah ditebak.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com