Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Gelar Kemala, Layanan Pengaduan Langsung ke Pemerintah

Kompas.com - 14/06/2017, 12:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Twitter resmi menggelar layanan publik Kelola Melantas Layanan (Kemala) untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng). Layanan tersebut dibuat untuk mempermudah interaksi warga, terutama untuk mendistribusikan keluhan-keluhan publik, kepada pemerintah daerah.

Terhitung ada 48 Satuan Kelompok Perangkat Daerah (SKPD) di Jawa Tengah yang dilatih dan bekerja sama menggunakan layanan Kemala Jateng ini. Peresmian kerja sama penggunaan layanan itu sendiri dilakukan pada sesi tanda tangan nota kesepahaman antara Twitter dengan Pemprov Jateng di Semarang, Selasa (13/6/2017).

Public Policy Lead Twitter Indonesia Agung Yudha, mengatakan, Twitter akan langsung bekerja mendistribusikan keluhan-keluhan rakyat setelah kesepakatan itu.

"Kalau mau laporan atau mention biasanya ke Twitter pak Ganjar (gubernur Jateng). Nah ini, misalnya kalau saya lapor ada kejadian di Blora, tinggal tweet, itu nanti sistem akan mengolah dan di-forward ke SKPD terkait," kata Agung.

Proyek pertama di Indonesia

Kerja sama Twitter dengan Pemprov Jateng merupakan proyek pertama di Indonesia. Twitter menjadikan Jateng sebagai pilot project untuk pelayanan publik. Kota-kota lain juga dimungkinkan untuk bekerja sama seusai pilot project tersebut.

Twitter menggunakan layanan serupa di India, Australia, dan Panama terkait pengaduan jalan rusak.

"Pilot project di Jateng, nanti dilihat tantangan ke depan. Benar membantu atau tidak," ucapnya.

Untuk layanan pengaduan ini, Twitter akan mendistribusikan pesan yang awalnya ditulis dengan hastag #kemalajateng. Pesan yang ada lalu masuk ke sistem yang kemudian didistribusikan ke admin SKPD.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dadang Somantri mengatakan, layanan pengaduan via Twitter dipilih karena dapat dilakukan secara dua arah, murah, dan mudah.

Twitter juga telah menjadi jembatan warga dengan Pemerintah selama ini. "Kami di birokrasi lalu merespons aspirasi masyarakat dan mencari solusi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com